JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar menyadari elektabilitasnya sebagai cawapres dalam Survei Litbang Kompas masih rendah.
Hal itu disampaikan Muhaimin menanggapi hasil survei Litbang Kompas. Dalam survei tersebut tak ada satu pun nama ketua umum partai yang masuk dalam survei tersebut, termasuk dirinya.
Namun ia menganggap hal itu menjadi motivasi tersendiri.
"Yah survei berbagai lembaga memang bervariasi, ada yang bagus dan jelek. Kami anggap sebagai cambuk agar bekerja lebih keras lagi," kata Cak Imin, sapaannya, di kediaman Wakil Ketua Dewan Kehormatan Partai Golkar Akbar Tanjung, Kebayoran Baru, Jakarta, Rabu (25/4/2018).
(Baca juga: Cak Imin Merasa Dipuji Jokowi soal Baliho Wajahnya Lebih Banyak Dibanding Promosi Asian Games)
Ia menyatakan, melalui survei tersebut menandakan dirinya masih harus mensosialisasikan dirinya beserta program kerjanya sebagai cawapres pendamping Jokowi ke seluruh daerah.
Muhaimin menambahkan, sebagai cawapres, nantinya ia akan membawa gagasan Bung Hatta terkait ekonomi kerakyatan.
Menurut dia, gagasan ekonomi kerakyatan Bung Hatta banyak yang belum terlaksana hingga kini.
"Rencana saya kan hanya satu, bagaimana gagasan Bung Hatta tentang ekonomi kerakyatan yang belum jalan sama sekali. Saya ingin mengusung itu. Ini belum merata di masyarakat nanti, kalau mendengar nanti sudah berubah (elektabilitas meningkat)," lanjut Muhaimin.