Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

JK: Di Indonesia Banyak Asuransi, tetapi yang Megang Kendali Asing...

Kompas.com - 25/04/2018, 14:30 WIB
Yoga Sukmana,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti banyaknya perusahaan asuransi di Indonesia. Namun, ada sedikit sesal di balik banyaknya perusahaan asuransi tersebut.

"Di Indonesia ini banyak asuransi, tetapi kita lihat semua yang memegang kendali atau sebagian besar sekarang ini asuransi asing," ujarnya saat membuka seminar nasional Ketenagakerjaan di Istana Wakil Presiden, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

(Baca juga: Asuransi Generali Indonesia Catatkan Laba Rp 61,3 Miliar pada 2017)

Menurut Kalla, dominasi perusahaan asuransi asing di Indonesia bukan karena tak mampunya perusahaan asuransi lokal mencari peserta. Kalla yakin perusahaan asuransi lokal tak kalah dalam menggaet peserta.

Namun, yang membedakan keduanya, tutur dia, terletak pada pengelolaan dana asuransi. Sebab, saat ini, perusahaan asuransi lokal masih gemar menginvestasikan dananya di deposito.

Padahal, kata dia, banyak opsi investasi lain yang bisa dimanfaatkan oleh perusahaan asuransi. Misalnya, membeli surat utang negara atau bahkan berinvestasi langsung di bidang infrastruktur.

(Baca juga: Bank Mandiri Teken Perjanjian Kerjasama dengan Lima BUMN Penjaminan Kredit dan Asuransi)

Misalnya, membangun rumah susun khusus buruh atau bahkan membangun jalan tol dengan uang asuransi.

"Dan selalu kelemahan kita ialah bagaimana menginvestasi dana sehingga timbul kelanjutan dan yang paling penting penjaminan masa depan," kata dia.

Di tengah dominasi perusahaan asuransi asing, Kalla menilai dua perusahaan asuransi nasional yakni BPJS Ketenagakerjaan dan Kesehatan harus terus diperhatikan.

Kedua perusahaan BUMN itu dinilai punya peran penting untuk memberikan asuransi kepada jutaan masyarakat Indonesia.

Kompas TV Setiap tahun, devisa susut untuk membayar ongkos kapal dan asuransinya.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Minta MK Urai Persoalan pada Pilpres 2024, Sukidi: Seperti Disuarakan Megawati

Nasional
PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

PPATK Bakal Tindaklanjuti Informasi Jokowi soal Indikasi Pencucian Uang lewat Aset Kripto Rp 139 Triliun

Nasional
Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Latihan Operasi Laut Gabungan 2024, Koarmada I Siapkan KRI Halasan untuk Tembak Rudal Exocet

Nasional
Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com