JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto membantah sedang melakukan safari politik jelang gelaran pemilihan umum.
"Bukan safari kok saya. Saya hanya datang saja ke tokoh politik, tokoh nasional yang saya anggap penting," ujarnya di Jakarta, Senin (24/4/2018).
(Baca juga: Dituding Bicarakan Kasus Century dengan SBY, Wiranto Tak Terima)
Seperti diketahui, pekan lalu Wiranto menggelar pertemuan dengan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). Rencananya pertemuan dengan ketua umum partai lainnya akan menyusul.
Wiranto menuturkan, tujuan pertemuan dengan pimpinan partai merupakan bentuk komunikasi politik antara pemerintah dengan tokoh-tokoh politik.
Ia menegaskan, posisinya dalam pertemuan tersebut yakni sebagai Menteri Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan yang membawahi bidang politik.
Wiranto mengaku hanya ingin mengkoordinasikan agar kegiatan politik nasional terutama Pilkada serentak, Pileg, Pilpres itu berjalan lancar sehingga masyarakat bisa melaksanakan hak pilihnya.
(Baca juga: Tujuan Wiranto Temui Aktor Politik Penting Jelang 2019)
Wiranto juga ingin menunjukan dengan cairnya hubungan antara pemerintah dan tokoh-tokoh politik yang punya pengaruh besar akan membuat rakyat yakin bahwa tahun politik tak perlu dikhawatirkan.
"Jadi itu bukan safari, itu kewajiban. Dari pejabat Menkopolhukam. Jangan ada kecurigaan macam-macam," kata mantan Panglima ABRI tersebut.
Setelah bertemu SBY, Wiranto sudah punya rencana untuk bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto dan Ketua Umum Partai Amanat Nasional Zulkifli Hasan.