Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Jika Prabowo 'King Maker', Pendukung Fanatiknya Belum Tentu Mau Milih"

Kompas.com - 22/04/2018, 08:20 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pakar psikologi politik Universitas Indonesia Hamdi Muluk menilai, akan banyak pemilih yang kecewa apabila Prabowo Subianto tidak maju sebagai calon presiden pada pemilihan presiden 2019.

Sebab, berdasarkan pengamatan Hamdi, jumlah pemilih Prabowo yang bersifat konsisten masih cukup besar di Indonesia.

"Itu dilema yang dialami Gerindra sekarang bahwa jika Prabowo menjadi king maker, pendukung fanatiknya belum tentu mau memilih (sosok yang ditunjuk jadi capres). Sebab, dasar memilih itu adalah sosok Prabowo-nya sendiri," ujar Hamdi saat dijumpai di Kantor PSI, Jakarta Pusat, Sabtu (21/4/2018).

(Baca juga: Ini Respons Prabowo saat Ditanya Kepastian Maju Sebagai Capres)

Apalagi, berdasarkan riset yang pernah dilakukan Hamdi, pemilih Prabowo itu lekat dengan Gerindra.

Artinya, pemilih Gerindra pasti memilih Prabowo dan begitu pula sebaliknya.

Kasus yang sama, lanjut Hamdi, berlaku juga pada sifat pemilih Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Belum tentu juga (sosok pengganti Prabowo jadi capres) bisa di-Gerindra-kan dalam waktu cepat. Karena di mata pendukung, Gerindra dan Prabowo itu satu paket dan jumlah pemilih seperti ini cukup besar meskipun di survei hanya terdeteksi 20-30 persen," ujar Hamdi.

(Baca juga: Prabowo: Hubungan Saya dengan PKS Sudah Cukup Kental, Dekat, dan Mesra)

Namun, apabila Gerindra menempatkan Prabowo sebagai king maker dan menyerahkan tiket capres kepada sosok baru, apalagi di luar Gerindra dan PKS, Hamdi menyarankan kedua partai itu untuk berpikir bagaimana menjaga pemilih fanatik.

"Kalaupun mau dialihkan ke non-Prabowo, saya kira koalisi itu harus berpikir keras apakah cukup waktu untuk tiba-tiba di-switch itu. Karena pemilih fanatik itu Prabowo harga mati dan jumlahnya besar," lanjut Hamdi.

Wakil Ketua Partai Gerindra Fadli Zon sebelumnya menegaskan, Prabowo tidak akan menjadi king maker dalam Pilpres 2019.

Prabowo tidak pernah mengeluarkan pernyataan ingin menjadi king maker. Sebaliknya, Prabowo mengatakan ingin menjadi capres.

(Baca juga: Survei Cyrus Network: Elektabilitas Jokowi 58,5 Persen, Prabowo 21,8 Persen)

Apalagi, Prabowo telah menerima mandat dari Gerindra untuk maju sebagai calon presiden.

Hal tersebut, lanjut dia, bersifat final dan mengikat serta tidak mungkin berubah di tengah jalan.

"Proses masing-masing parpol kami tahu, kami hargai, tetapi Gerindra sudah final. Tentang bab king maker itu tertutup, bab tentang cawapres juga tertutup. Pak Prabowo maju sebagai capres," kata Fadli.

Namun, hingga saat ini Prabowo belum melakukan deklarasi sebagai capres. Koalisi pun belum terbentuk.

Kompas TV Amien Rais mengaku mendapat masukan agar mencarikan sosok cawapres bagi Prabowo yang mampu menggaet hati generasi milenial.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 28 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
'Checks and Balances' terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

"Checks and Balances" terhadap Pemerintahan Dinilai Lemah jika PDI-P Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Berikut Daftar Koalisi Terbaru Indonesia Maju

Nasional
PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

PKS Temui PKB Bahas Potensi Kerja Sama untuk Pilkada 2024, Jateng dan Jatim Disebut

Nasional
Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Dilaporkan ke Dewas, Wakil Ketua KPK Bantah Tekan Pihak Kementan untuk Mutasi Pegawai

Nasional
Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Lantik Sekjen Wantannas, Menko Polhukam Hadi Ingatkan Situasi Keamanan Dunia yang Tidak Pasti

Nasional
Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Dudung Abdurahman Datangi Rumah Prabowo Malam-malam, Mengaku Hanya Makan Bareng

Nasional
Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Idrus Marham Sebut Jokowi-Gibran ke Golkar Tinggal Tunggu Peresmian

Nasional
Logo dan Tema Hardiknas 2024

Logo dan Tema Hardiknas 2024

Nasional
Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasdem Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran, Nasib Koalisi Perubahan di Ujung Tanduk

Nasional
PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

PKS Undang Prabowo ke Markasnya, Siap Beri Karpet Merah

Nasional
Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Selain Nasdem, PKB Juga Gabung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

BRIN Bahas Pengembangan Satelit untuk Waspadai Permasalahan Keamanan Antariksa

Nasional
Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasdem dukung Prabowo-Gibran, Golkar Tak Khawatir Jatah Menteri Berkurang

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

GASPOL! Hari Ini: Hasto Kristiyanto dan Hadirnya Negara Kekuasaan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com