JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra Sandiaga Uno membeberkan isi pertemuannya dengan Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan Romahurmuziy.
Dia tidak ingin ada analisa simpang siur bahwa ingin menawarkan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto berpasangan dengan Joko Widodo.
"Jadi begini ya, saya klarifikasi. Pertama, Pak Rommy (Romahurmuziy) dan saya bicara tentang DKI. Kedua, setelah selesai tentang DKI, beliau menanyakan ke saya justru 'itu benar ketemuan Pak Luhut sama Pak Prabowo di restoran Jepang?' Saya bilang saya tidak ada di sana," kata Sandiaga di Pulau Bidadari, Sabtu (21/4/2018).
Kata Sandi, Rommy kemudian bertanya lagi apakah opsi Jokowi berdampingan dengan Prabowo dibahas dalam pertemuan itu. Lagi-lagi Sandi mengaku menjawab tidak tahu karena tidak berada di sana. Sandi pun mengatakan bahwa sebenarnya ide memasangkan Prabowo dan Jokowi pernah dibahas di internal Gerindra.
"Tapi pemikiran itu pernah dibahas di Gerindra karena pernah ditawarkan berkali-kali," ujar Sandiaga.
Namun, pada 11 April lalu kader Gerindra sudah memberi mandat kepada Prabowo sebagai capres. Prabowo juga sudah menerima mandat itu. Jawaban Sandiaga menyiratkan bahwa opsi Prabowo berdampingan dengan Jokowi pun tidak masuk hitungan lagi.
Pertemuannya dengan Rommy pun hanya untuk menjalin silaturahim yang baik saja. Sandi mengatakan, dia dan Rommy sepakat dalam beberapa hal.
"Hal apa? Satu, ekonomi enggak jalan. Kedua, lapangan kerja susah. Harga-harga melonjak. Biaya hidup tinggi. Itu Pak Rommy juga setuju. Jadi saya bilang kita sebagai yang muda sudah sepakat," kata Sandiaga.
Kata Sandi, dia dan Rommy pun sama-sama berharap pemerintahan hasil Pilpres 2019 nanti sesuai dengan harapan masyarakat Indonesia. Menurut dia, pembicaraan semacam itu justru lebih penting dalam hal komunikasi politik.
Kini, Partai Gerindra telah menyerahkan semua kepada Prabowo. Sandiaga mengatakan tidak ada kader yang berwenang untuk memaksakan siapa yang akan menjadi wakilnya.
"Saya bilang saya tidak punya sama sekali kekuasaan unuk mengajukan siapa cawapres, siapa yang capres," ujar dia.
Sandi hanya menjalankan mandat yang diberikan kepada dia yaitu menjalin komunikasi dengan calon-calon partai koalisi. Partai koalisi yang diajak berkomunikasi tidak terbatas pada yang sudah memberi sinyal dukungan kepada Gerindra saja. Namun juga partai yang memiliki pendapat sama dengan Gerindra.
"Jadi baik yang sudah memberikan sinyal dukungan kepada kita, maupun juga kepada yang masih melihat keadaan ekonomi yang kurang baik," ujar Sandiaga.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.