JAKARTA, KOMPAS.com - Kriminolog sekaligus pakar psikologi forensik Universitas Indonesia, Reza Indragiri Amriel menyoroti peran polisi wanita (polwan) di era sekarang ini.
Studi menemukan, polwan menjadi sosok pengayom yang ideal bagi masyarakat.
"Polwan punya kecenderungan lebih rendah untuk menggunakan cara-cara kekerasan. Polwan juga diketahui lebih intens menerapkan perpolisian yang berorientasi pada masyarakat," ujar Reza, kepada Kompas.com, Sabtu (21/4/2018).
Dalam beberapa hal, polwan dalam jumlah banyak juga memperkuat penanganan kasus, bahkan tidak jarang polwan-lah yang menjadi ujung tombaknya. Terutama kasus perlindungan anak dan perempuan.
Baca juga : Ditegur Polwan Berkebaya, Pengendara Motor di Jatinegara Senyum-senyum
Peningkatan jumlah polwan di sebuah kesatuan, lanjut Reza, ampuh menekan tindakan diskriminasi, kekerasan, atau perlakuan tidak profesional lainnya, oleh sesama anggota kesatuan di kepolisian itu.
"Puncaknya, kinerja yang bagus dari polwan akan mendorong ditetapkannya kriteria-kriteria yang lebih ketat bagi calon personel kepolisian, baik polwan atau polisi laki-laki," ujar Reza.
Sejumlah temuan studi tersebut, lanjut Reza, mesti dipertimbangkan serius oleh pimpinan korps Tribrata.
"Ketika polwan mendemonstrasikan hal-hal di atas, semakin nyata, Polri perlu memperbanyak jumlah polwan. Segala kelebihan polwan tersebut memperlihatkan mereka punya kesiapan lebih untuk menghadapi berbagai imbas demokratisasi di Tanah Air," ujar Reza.
Baca juga : Berkenalan dengan Indria, Satu-satunya Polwan Kopilot Helikopter di Indonesia
Apabila jumlah polwan sudah diperbanyak, maka pimpinan Polri tinggal menjadikan studi-studi tentang efektivitas kinerja Polwan sebagai acuan penyusunan kurikulum pendidikan dan pelatihan polwan itu sendiri.
Menyambut Hari Kartini yang diperingati setiap 21 April, Reza mengucapkan selamat bagi para polwan di Indonesia.
"Selamat berbakti, wahai para 'Kartini Tribrata'," ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.