JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Rachmawati Soekarnoputri mengkritik sejumlah kebijakan Pemerintahan Presiden Joko Widodo. Ia menilai kebijakan pemerintah saat ini tidak pro terhadap rakyat.
Hal itu ia ungkapkan saat menjadi pembicara kunci di diskusi bertajuk "2019 Presiden Harapan Rakyat", di kawasan Buncit Raya, Jakarta Selatan, Jumat (20/4/2018).
"Sekarang sudah mulai macam-macam upaya yang canggih, yang menurut saya ini membodohi rakyat, dari dulu saya memang tukang kritik. Kalau tidak benar ya saya kritik," ujar Rachmawati.
(Baca juga: Sandiaga Uno: Survei Gerindra Tunjukkan Mayoritas Masyarakat Ingin Pemerintahan Baru)
"Misalnya bagi-bagi sepeda, sekarang naik motor, bagi-bagi sertifikat tanah, lempar-lempar sembako. Hati saya teriris, dianggap apa rakyat ini, dilempar-lempar begitu," ucapnya.
Menurut Rachmawati, mayoritas masyarakat menginginkan figur presiden baru. Figur presiden baru tersebut, kata dia, harus memiliki kriteria seperti Presiden pertama RI Soekarno.
Sebab menurutnya, segala kebijakan Soekarno saat itu selalu berpihak kepada rakyat dan selalu mendengar amanah penderitaan rakyat.
Oleh sebab itu, ia berharap pada pemilihan presiden (Pilpres) 2019 akan muncul figur pemimpin yang memiliki kriteria seperti Soekarno.
"Kriteria yang harus kita perhatikan, pertama tentu saya berkaca pada Presiden Soekarno, sebagai penyambung lidah rakyat," kata Rachmawati.
(Baca juga: Jokowi: Masak Pakai Kaus #2019gantipresiden Bisa Ganti Presiden...)
"Apakah benar pemikirannya itu dekat dengan rakyat, apakah benar kebijakannya itu dekat dan pro kepada rakyat. Sebab kalau tanpa itu berarti kita kecolongan lagi. Itu yang benar bukan bagi-bagi sembako dari hasil impor. Ini saya kritis keras. Jangan sampai nanti kita keliru lagi di 2019," tuturnya.
Dalam diskusi tersebut hadir mantan Menko Polhukam Laksamana (Purn) Tedjo Edhi, Mantan Menteri Dalam Negeri era Presiden Habibie, Letjen (Purn) Syarwan Hamid dan mantan Komisioner Komnas HAM Natalius Pigai.