JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi X DPR Anang Hermansyah mengatakan, penambahan cuti bersama hari raya Idul Fitri 1439 Hijriah seharusnya menjadi momentum yang bisa dimanfaatkan pemerintah daerah.
Salah satunya agar bisa memacu pertumbuhan ekonomi kreatif di kawasannya.
"Momentum ini harus ditangkap pemerintah daerah dan stakeholder ekonomi kreatif," kata Anang Hermansyah dalam keterangannya, Jumat (20/4/2018).
Pemerintah menambah cuti Lebaran selama tiga hari, yakni pada 11, 12, dan 20 Juni 2018. Tujuan penambahan ini adalah mengurangi kemacetan pada saat arus mudik dan arus balik.
Anang mengaku heran jika ada yang mempertanyakan soal penambahan libur Lebaran ini. Harusnya, liburan ini disambut positif untuk meningkatkan geliat perekonomian di daerah.
"Saya menyambut positif penambahan libur Lebaran tahun ini. Ini harus dijadikan momentum menggenjot ekonomi kreatif di daerah," kata Anang.
(Baca juga: Mendikbud: Penambahan Jumlah Cuti Bersama Idul Fitri Berimplikasi Besar...)
Dia tidak sependapat jika liburan panjang Lebaran akan menurunkan produktivitas perekonomian.
Seharusnya, menurut Anang, libur Lebaran bisa memperkuat sektor pariwisata dan sektor kuliner saat momentum Lebaran. Sebab, jutaan orang akan lebih punya banyak waktu di kampung halamannya.
"Saatnya daerah memaksimalkan momentum ini dengan perkuat fasilitas dan pelayanan di tempat wisata dan kuliner," kata politisi dari Partai Amanat Nasional (PAN) ini.
Menurut Anang, data penyebaran ekonomi kreatif tahun 2016 menunjukkan pertumbuhan di daerah tidak merata secara nasional.
Hanya lima provinsi yang mengalami pertumbuhan di atas 10 persen, yakni Jawa Barat (33,56 persen), Jawa Timur (20,85 persen), Banten (15,66 persen), Jawa Tengah (14,02 persen), dan Jakarta 10,50 persen.
"Momentum liburan Lebaran ini harus dimanfaatkan untuk menggenjot pertumbuhan ekonomi kreatif di daerah. Sektor pariwisata dan kuliner harus dimaksimalkan," kata Anang.