Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

PP Muhammadiyah: Kalau Serangan AS Dibalas Rusia, Ujung-ujungnya Suriah Hancur...

Kompas.com - 17/04/2018, 21:34 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Pimpinan Pusat Muhammadiyah menyoroti serangan Amerika Serikat, Inggris, dan Perancis ke Suriah.

Sekretaris Umum PP Muhammadiyah Abdul Mu'ti khawatir, Suriah akan porak-poranda karena menjadi arena pertarungan negara-negara yang konflik kepentingan.

"Kalau serangan AS dan sekutu dibalas Rusia, Suriah akan menjadi ladang pertempuran kekuatan-kekuatan dunia. Ujung-ujungnya, Suriah hancur, Suriah musnah," ujar Mu'ti di kantornya, bilangan Menteng, Jakarta Pusat, Selasa (17/4/2018).

Apalagi, jika kekuatan lain ikut terlibat, seperti Iran, Irak, Yaman, atau Arab Saudi.

Baca juga: Serang Suriah, AS Pakai Misil Siluman Berharga Rp 19 Miliar Per Buah

"Iran misalnya. Selama ini mereka sudah jelas memiliki kedekatan dengan pemerintah Assad. Kalau Rusia nanti juga membawa sekutunya, lalu Irak akan ikut, kemudian Yaman juga. Ini akan menjadi persoalan yang serius," lanjut dia.

Kekhawatiran tersebut, kata Mu'ti, beralasan. Pasalnya, usai AS beserta sekutunya memborbardir Suriah, Rusia melontarkan pernyataan keras.

"Jika sudah begitu, maka apa yang dilakukan AS (menyerang Suriah) atas nama menyelamatkan rakyat justru yang terjadi yakni menyengsarakan rakyat Suriah juga," ujar Mu'ti.

Oleh sebab itu, Muhammadiyah mendorong Pemerintah Indonesia menyerukan penyelesaian konflik kepentingan di tanah Suriah melalui jalur damai, bukan melalui kekerasan.

"Mari kita dorong transisi damai menuju Suriah yang sejahtera, damai, sekaligus bermartabat dengan mediasi PBB," ujar Mu'ti.

Baca juga: Rusia dan Suriah Dituduh Halangi Tim Pencari Fakta Masuki Douma

"Suriah merupakan salah satu negara yang menyimpan kekayaan peradaban umat manusia beserta agama-agama besar dunia. Perdamaian di Suriah adalah sebuah keniscayaan untuk menyelamatkan peradaban dunia," lanjut dia.

Diberitakan, Sabtu (14/42018), Presiden AS Donald Trump mengumumkan kesuksesan serangan militer AS, Inggris, dan Perancis kepada Suriah sehari sebelumnya.

"Sebuah serangan yang dilaksanakan dengan sempurna. Terima kasih untuk Perancis dan Inggris atas kebijakan dan kemampuan militer mereka yang luar biasa," kata Trump melalui akun Twitter-nya.

"Hasil operasi ini amat baik. Misi sudah terlaksana," lanjut dia.

Diketahui, serangan ini merupakan balasan atas serangan senjata kimia terhadap kelompok pemberontak di Douma, Ghouta Timur, sepekan sebelumnya. Serangan itu dilancarkan oleh rezim Bashar al-Assad.

Kompas TV Vladimir Putin akan kembali dilantik sebagai presiden pada Mei 2018.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Bertemu Hampir 2 Jam, Jokowi dan Tony Blair Bahas Investasi Energi di IKN

Nasional
Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Firli Disebut Minta Rp 50 Miliar ke SYL, Pengacara: Fitnah!

Nasional
Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasib Putusan Sengketa Pilpres 2024 jika Komposisi Hakim Menolak dan Mengabulkan Imbang

Nasional
KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

KPK Periksa Anggota DPR Ihsan Yunus Jadi Saksi Pengadaan APD Covid-19

Nasional
Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Jokowi dan Megawati Saling Memunggungi

Nasional
Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Soal Resolusi Gencatan Senjata di Gaza, Menlu China Sebut AS Pakai Hukum Internasional Sesuai Keinginannya Saja

Nasional
Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Indonesia dan China Akan Bahas Kelanjutan Proyek Kereta Cepat, Luhut Kembali Terlibat

Nasional
KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

KPU Siap Laksanakan Apa Pun Putusan MK soal Sengketa Pilpres 2024

Nasional
KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

KPU Tegaskan Caleg Terpilih Wajib Mundur jika Maju Pilkada 2024

Nasional
Megawati Kirim 'Amicus Curiae' ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Megawati Kirim "Amicus Curiae" ke MK, KPU: Itu Bukan Alat Bukti

Nasional
KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

KPK Tetapkan Eks Kepala Bea Cukai Yogyakarta Eko Darmanto Tersangka TPPU

Nasional
Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Menko Polhukam Sebut Mayoritas Pengaduan Masyarakat Terkait Masalah Agraria dan Pertanahan

Nasional
Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Menko Polhukam Minta Jajaran Terus Jaga Stabilitas agar Tak Ada Kegaduhan

Nasional
Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Bertemu Menlu Wang Yi, Jokowi Dorong China Ikut Bangun Transportasi di IKN

Nasional
Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Indonesia-China Sepakat Dukung Palestina Jadi Anggota Penuh PBB

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com