Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pimpinan DPR Minta Pembangunan Gedung Baru Dilanjutkan

Kompas.com - 17/04/2018, 09:48 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua DPR Fadli Zon meminta pemerintah melanjutkan pembangunan Gedung DPR dan Alun-alun Demokrasi.

Menurut dia, hal itu mendesak dilakukan mengingat adanya penambahan 15 anggota DPR pada periode berikutnya.

Ia mengakui, anggaran pembangunan tahap satu yang diajukan untuk 2018 sebesar Rp 601, 93 miliar belum disetujui oleh pemerintah.

Baca juga : Porsi Terbesar Penambahan Anggaran DPR untuk Pembangunan Gedung Baru

Meski demikian, ia membenarkan jika DPR tetap mengajukan pagu anggaran yang lebih tinggi sebesar Rp 640,86 miliar dan berharap disetujui pemerintah.

"Iya, kami akan tanya lagi kepada Pemerintah. Ini kan Pemerintah juga, gedung DPR ini buat siapa sih? Ini kan gedung rakyat, gedung negara ya. Jadi dan saya kira bukan untuk anggota DPR sekarang periode ini gitu lho. Bukan pada periode ini," kata Fadli, di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (16/4/2018).

Fadli menganggap aneh sikap pemerintah yang tak menyetujui anggaran pembangunan tahap pertama dan kedua yang telah diajukan DPR.

Sebab, DPR sama sekali tak memegang anggaran pembangunan, melainkan akan dikelola pemerintah.

Baca juga : Kementerian PUPR Segera Keluarkan Rekomendasi untuk Gedung Baru DPR

Fadli membandingkan anggaran pembangunan gedung baru DPR yang lebih kecil daripada biaya penyelenggaran World Bank Annual Meetings pada Oktober 2018 yang menurut dia mencapai Rp 1 triliun dan digunakan untuk beberapa hari saja.

DPR akan terus mengajukan anggaran pembangunan gedung meski pada tahap pertama telah ditolak pemerintah.

"Ya tentu tetap (diajukan). Kami kan sudah putuskan itu dalam rapat paripurna tentang adanya sebuah upaya untuk menata kompleks kawasan DPR ini termasuk perlunya Alun-alun demokrasi dan sebagainya," lanjut Fadli.

Kompas TV Alokasi anggaran DPR dalam APBN masih tetap 5,7 triliun rupiah.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Temui Jokowi, Prabowo dan Gibran Tinggalkan Istana Setelah 2 Jam

Nasional
AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

AJI Nilai Sejumlah Pasal dalam Draf Revisi UU Penyiaran Ancam Kebebasan Pers

Nasional
Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Ketua KPK Sebut Langkah Nurul Ghufron Laporkan Anggota Dewas Sikap Pribadi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com