Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jokowi Mengaku Sering Diskusi soal Cawapres dengan Romahurmuziy

Kompas.com - 14/04/2018, 19:01 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Erlangga Djumena

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo mengaku sering berdiskusi dengan Ketua Umum PPP Romahurmuziy terkait penentuan calon wakil presiden (cawapres) pendampingnya di Pemilu 2019.

Hal itu disampaikan Jokowi seusai mendengar kriteria cawapres yang direkomendasikan Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP. Rekomendasi dibacakan Romi, sapaan Romahurmuziy, pada puncak Harlah PPP ke-45 di UTC, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Sabtu (14/4/2018).

Jokowi direkomendasikan memilih cawapres dari kalangan santri dan milenial.

"Saat kunjungan ke daerah saya lihat foto Pak Romi di mana-mana. Pakai peci hitam tampak ganteng, peci putih pun tampak ganteng. Lha memang sudah dari sananya. Itulah Pak Romi yang hampir tiap hari, tiap minggu ketemu saya," kata Jokowi yang turut hadir di acara puncak Harlah PPP ke-45 di UTC, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Sabtu (14/4/2018).

Baca juga: Munas Alim Ulama PPP Rekomendasikan Jokowi Pilih Cawapres Santri Milenial

"Diskusi masalah partai masalah cawapres, diskusi partai mana yang ingin gabung koalisi di kami. Kalau Pak Romi bocorkan ke media yang tanggung jawab Pak Romi," kata Jokowi lagi.

Ia pun merespons rekomendasi tersebut. Menurut Jokowi, rekomendasi tersebut sudah jelas arahnya.

"Saya akan terus berkomunikasi dengan ketua umum Romi bisa tiap hari, tiap minggu. Terutama yang berkaitan dengan cawapres. Karena dalam rekomendasi yang diberikan PPP tadi sudah jelas semua. Buat saya sudah jelas," lanjut Jokowi yang langsung disambut tepuk tangan para kader PPP.

Musyawarah Nasional (Munas) Alim Ulama PPP mengeluarkan lima kriteria calon wakil presiden (cawapres) sebagai pendamping Presiden Joko Widodo.

Lima kriteria tersebut dibacakan oleh Romi dalam puncak acara peringatan Harlah partainya yang ke-45 di UTC, Universitas Negeri Semarang, Semarang, Sabtu (14/4/2018).

Pertama, ucap Romi, sapaannya, cawapres pendamping Jokowi seyogianya terpenuhi sesuai syariat Islam. Kedua, cawapres Jokowi harus memiliki kompetensi, berintegritas, dan aspiratif. Selain itu, papar Romi, cawapres Jokowi juga harus peduli dengan rakyat kecil.

"Ketiga yakni santun, santri, berilmu dan berjiwa ulama. Keempat ialah muda dan milenial agar mampu menyesuaikan dengan perkembangan generasi," kata Romi saat membacakan rekomendasi di hadapan Presiden Jokowi yang juga turut hadir.

Kompas TV Publik masih perlu menunggu hingga tenggat pendaftaran Pilpres pada Agustus 2018 nanti.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Fahira Idris: Pendekatan Holistik dan Berkelanjutan Diperlukan dalam Pengelolaan Kawasan Aglomerasi Jabodetabekjur

Nasional
KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

KPK: Baru 29 Persen Anggota Legislatif yang Sudah Serahkan LHKPN

Nasional
Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Dewas Sudah Teruskan Aduan Jaksa KPK Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar ke Deputi Pimpinan

Nasional
Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Rekening Jaksa KPK yang Diduga Peras Saksi Rp 3 Miliar Diperiksa

Nasional
Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Kasus Kredit Ekspor LPEI, KPK Buka Peluang Tetapkan Tersangka Korporasi

Nasional
Pakar Hukum Dorong Percepatan 'Recovery Asset' dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Pakar Hukum Dorong Percepatan "Recovery Asset" dalam Kasus Korupsi Timah yang Libatkan Harvey Moeis

Nasional
Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Sidak ke Kalteng, Satgas Pangan Polri Minta Pasar Murah Diintensifkan Jelang Lebaran

Nasional
Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Puspen TNI Sebut Denpom Jaya Dalami Dugaan Prajurit Aniaya Warga di Jakpus

Nasional
Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Bea Cukai dan Ditresnarkoba Polda Metro Jaya Gagalkan Peredaran Serbuk MDMA dan Kokain Cair

Nasional
TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

TNI Kirim Payung Udara, Bisa Angkut 14 Ton Bantuan untuk Warga Gaza Via Udara

Nasional
Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Tersangka Kasus Korupsi Timah Diyakini Bisa Bertambah 2-3 Kali Lipat jika Diusut Lewat TPPU

Nasional
Pakar Hukum Duga Ada 'Orang Kuat' Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Pakar Hukum Duga Ada "Orang Kuat" Lindungi Kasus Korupsi Timah yang Jerat Harvey Moeis

Nasional
Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia 'The New Soekarno'

Gerindra: Prabowo Tidak Cuma Janji Kata-kata, Dia "The New Soekarno"

Nasional
TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

TNI Kirim 900 Payung Udara untuk Salurkan Bantuan ke Warga Palestina

Nasional
Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Terseretnya Nama Jokowi dalam Pusaran Sengketa Pilpres 2024 di MK...

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com