Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

KPK Berharap Jokowi Beri Dorongan Moral untuk Penuntasan Kasus Novel

Kompas.com - 11/04/2018, 19:32 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Saut Situmorang berharap, Presiden Joko Widodo mau melakukan pertemuan dengan penyidik senior KPK Novel Baswedan.

Saut menilai, dukungan Jokowi akan menjadi dorongan moral bagi Novel, KPK, dan seluruh pihak yang mendukung pemberantasan korupsi.

"Ya kan boleh saja diterima untuk mengembalikan semangatnya, begitu. Dan itu penting ya, supaya bisa jadi dorongan buat kita semua yang terlibat, terkait, berwenang untuk lebih cepat lagi dan serius lagi," kata Saut di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Saut mengatakan, serangan terhadap Novel bisa dialami oleh siapa saja yang mendukung pemberantasan korupsi. Oleh karena itu, ia berharap kasus Novel bisa diungkap tuntas. 

Baca juga : Novel Baswedan Ingin Jokowi Serius dalam Penuntasan Kasusnya

"Dan harus ketemu, bagaimana pun caranya, pokoknya harus ketemu," kata Saut.

Menurut dia, seluruh pihak harus memanfaatkan berbagai solusi alternatif untuk menuntaskan kasus Novel. 

"Jangan kita berputar-putar di situ aja terus, orangnya enggak ketemu. Saya selalu mengatakan potongan fakta sekecil apapun, meskipun itu dari tetangga Novel bisa jadi hal yang vital," kata Saut. 

Saut mengatakan, Pimpinan KPK akan terus mengawal penuntasan kasus Novel.

KPK juga akan terus memantau perkembangan kesehatan Novel. Saut ingin Novel bisa segera pulih dan kembali bekerja di KPK.

Baca juga : Genap Satu Tahun, Novel Baswedan Kecewa Kasusnya Belum Terungkap

"Pokoknya koordinasi masih terus, dan harapannya bisa mendorong. Dan jangan lupa, kita harus banyak melakukan upaya taktis dan strategis," kata dia.

Saut mengungkapkan, KPK melakukan koordinasi terakhir dengan Polri pada bulan Maret lalu.

Meski demikian, ia mengakui, hingga saat ini, KPK dan Polri belum menemukan perkembangan yang signifikan.

Kekecewaan Novel

Sementara itu, Novel mengungkapkan kekecewaannya terhadap kasus penyiraman air keras terhadap dirinya. Sebab, penyelesaian kasusnya tak kunjung terungkap selama satu tahun ini.

Novel menegaskan, ia tak membela kepentingan pribadinya, melainkan kepentingan para pegawai KPK dan upaya pemberantasan korupsi di Indonesia.

"Saya dan pegawai lainnya bekerja bukan untuk pribadi. Kami bekerja untuk negara, kami bela negara, melakukan pemberantasan korupsi," ujar Novel di Gedung KPK, Jakarta, Rabu (11/4/2018).

Baca juga : Setahun Kasus Novel, Jokowi Diminta Tak Hanya Asyik Naik Chopper

Novel menilai, kasus penyerangan seperti ini tak boleh diremehkan dan dibiarkan. Ia merasa kecewa karena proses pengungkapannya belum menemui titik terang.

Novel berharap, Presiden Joko Widodo mau memerhatikan fakta-fakta dalam kasus penyerangan terhadapnya dan membentuk tim gabungan pencari fakta (TGPF).

"Fakta yang sebenarnya itu bisa diketahui dengan bantuan TGPF. Saya ingin mengharapkan Beliau benar-benar serius," kata Novel 

Kompas TV Hal ini disampaikan Novel Baswedan saat dimintai tanggapan soal penyataan direktur penyidikan Brigjen Aris Budiman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Kubu Anies-Muhaimin: Ada Fakta Tak Terbantahkan Terjadi Nepotisme Gunakan Lembaga Kepresidenan

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com