KOMPAS.com - Berikut ini adalah tiga isu pemberitaan yang ramai sepanjang Selasa, 10 April 2018.
1. Wacana Prabowo tak maju di Pilpres 2019
Hari ini muncul wacana baru soal kemungkinan Prabowo tak maju sebagai calon presiden di Pemilu 2019. Hal ini diungkapkan Ketua Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Gerindra Desmon Junaidi Mahesa.
Menurut Desmond, Prabowo tetap akan bertarung dalam Pilpres, entah sebagai capres atau king maker. Gerindra, kata Desmond, tetap menghendaki pergantian presiden pada Pilpres nanti. Baca: Kata Desmond, Prabowo Pertimbangkan Tidak Jadi Capres 2019
Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon membantah pernyataan Desmond. Fadli menegaskan, Prabowo dipastikan maju dalam Pilpres 2019 sebagai capres. Baca: Internal Gerindra Terbelah, Fadli Tegaskan Prabowo Maju Jadi Capres 2019
Sementara itu, di kubu seberang, Partai Kebangkitan Bangsa menyatakan secara resmi mendukung Jokowi di Pilpres 2019 dengan syarat cawapresnya adalah Muhaimin Iskandar. Baca: Cak Imin: PKB Resmi Dukung Jokowi-Muhaimin di Pilpres 2019 Baca juga: Cak Imin Tawarkan Diri jadi Cawapres Jokowi, Ini Kata PDI-P
Sampai hari ini, Jokowi sudah mendapat dukungan dari enam partai yaitu PDI-P, Nasdem, Hanura, Golkar, PPP, dan PKB. Dua partai baru yang akan ikut mengusung Jokowi adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Perindo.
2. Kemacetan "underpass" Matraman
Hari pertama dibukanya underpass Matraman yang dibarengi dengan sejumlah rekayasa lalu lintas malah berujung pada kemacetan parah sepanjang simpang Matraman hingga Tambak, Selasa (10/4/2018).
Efeknya menimbulkan kekesalan bagi sejumlah pengguna jalan, terutama penumpang bus Transjakarta. Mereka terjebak kemacetan panjang dari arah Pemuda-Pramuka-Matraman dan Jatinegara-Matraman.
Banyak penumpang yang akhirnya memutuskan untuk turun, lalu mencari transportasi lain. Baca: Kami Terjebak di Dalam Bus Berjam-jam, Cari Ojek Juga Rebutan
Akibat kemacetan parah ini, tak sedikit masyarakat yang telat datang ke kantor. Baca: Ramai-ramai Telat ke Kantor Imbas Rekayasa Lalin Underpass Matraman
3. Sebanyak 76 orang tewas karena miras oplosan
Miras oplosan menyebabkan 66 orang di Jakarta dan Jawa Barat tewas. Hingga hari ini, korban tewas di Jawa Barat mencapai 45 orang, sementara di Jakarta tercatat 31 orang. Sedangkan yang masih dirawat ada 82 orang.
Di Jakarta, minuman keras oplosan adalah campuran minuman alkohol, metanol, minuman bersoda, sirup, dan minuman bernergi.
Sementara di Cicalengka, Bandung, Jawa Barat, miras yang ditenggak para korban berjenis ginseng berwarna kuning yang dikemas dalam botol plastik.
Ikuti perkembangan beritanya dalam topik "Korban Miras Oplosan"
____________________________________
"Rame" adalah kata tak baku dari ramai. Rame merupakan topik baru di Kompas.com yang berisi ringkasan isu yang ramai atau menonjol dan medapat atensi besar dari pembaca sepanjang satu hari.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.