Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sikap PAN pada Pilpres 2019 Ditentukan dalam Rakernas Bulan Depan

Kompas.com - 09/04/2018, 19:19 WIB
Kristian Erdianto,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Hanafi Rais mengungkapkan bahwa dalam bulan ini partainya belum akan menyatakan sikap dukungan terkait Pilpres 2019.

Dengan demikian, PAN belum memutuskan apakah akan mendukung Presiden Joko Widodo atau berkoalisi dengan Partai Gerindra yang kemungkinan mengusung Prabowo Subianto.

Hanafi mengatakan, sikap PAN terkait dukungan pada Pilpres 2019 baru akan ditentukan dalam rapat kerja nasional (rakernas) pada Mei mendatang.

"Belum (menyatakan sikap), nanti resminya akan diputuskan dalam rapat kerja nasional. Kalau sikap pribadi masing-masing pengurus di PAN pasti punya pilihan pribadi sah-sah saja," ujar Hanafi di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (9/4/2018).

"Kami juga tak bisa membatasi itu karena itu emang hak asasi politik orang. Tapi kalau sikap resmi di partai itu akan disampaikan dalam rakernas," kata dia.

(Baca juga: Antisipasi Pendukung Jokowi Bertambah, Gerindra Eratkan Hubungan dengan PKS-PAN)

Menurut Hanafi, PAN juga akan melakukan survei di internal partai sebelum menyatakan sikap dukungan atau arah koalisi.

"Secara internal kami akan mengadakan survei akan mengarah ke siapa dan koalisi dengan siapa," kata Hanafi.

Selain itu, ia juga membantah bahwa Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan telah memberikan sinyal dukungan terhadap Presiden Jokowi.

"Enggak. Pak Zul enggak pernah ngomong gitu. Kembali saya sampaikan setiap pribadi di PAN ini bisa tentu punya pandangan pribadi masing-masing. Tapi acuan resminya tentu sikap partai di rakernas," ucap Hanafi.

(Baca juga: Golkar: Parpol Koalisi Jokowi Bertambah, Perebutan Cawapres Tak Sengit)

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP) Romahurmuziy atau akrab disapa Romy mengungkapkan bahwa dalam waktu dekat akan ada dua partai di parlemen yang akan bergabung dengan koalisi partai pendukung Presiden Joko Widodo di Pilpres 2019.

"Dari sumber yang sangat terpercaya, akan ada dua partai politik yang bergabung ke koalisi Jokowi pada bulan ini," ujar Romy kepada wartawan, Jumat (6/4/2018).

Menurut Romy, kedua partai tersebut telah menjalin komunikasi serius dengan Presiden Jokowi belum lama ini.

Namun, satu partai masih memberikan satu syarat agar Jokowi mengambil kadernya sebagai cawapres. Romy pun mengungkapkan, tak lama lagi akan ada deklarasi dukungan dari dua partai tersebut.

(Baca: Romahurmuziy: Dua Parpol Bergabung ke Koalisi Jokowi Bulan Ini)

Saat ini ada lima partai politik di parlemen yang telah menyatakan dukungan ke Presiden Jokowi, yakni PDI-P, Partai Golkar, Partai Nasdem, PPP, dan Partai Hanura.

Sedangkan PKB, PAN, dan Partai Demokrat belum menyatakan dukungan. Adapun, Partai Gerindra dan PKS meskipun kemungkinan akan kembali berkoalisi, namun belum mendeklarasikan dukungan untuk mengusung Prabowo sebagai capres.

PAN pada Pilkada 2014 lalu bergabung dengan koalisi Partai Gerindra, PKS, Partai Golkar, PAN, PPP yang mengusung Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Tiga partai terakhir kemudian beralih dan menjadi partai pendukung pemerintah Presiden Jokowi.

Kompas TV Jelang Pilpres 2019, Joko Widodo saat ini terus berkomunikasi dengan seluruh partai politik yang ada di parlemen saat ini.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Surya Paloh: Nasdem Dukung Pemerintahan Prabowo-Gibran

Nasional
Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Kenaikan Pangkat TNI: 8 Perwira Pecah Bintang, Kabais Resmi Berpangkat Letjen

Nasional
JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin 'Merampok'

JK Nilai Konflik Papua terjadi karena Pemerintah Dianggap Ingin "Merampok"

Nasional
Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Biasa Koordinasi dengan PPATK, Dewas Nilai Laporan Wakil Ketua KPK Aneh

Nasional
Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Kementerian KP Luncurkan Pilot Project Budi Daya Udang Tradisional Plus di Sulsel

Nasional
Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Soal PDI-P Tak Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran, Djarot Bilang Tidak Tahu

Nasional
Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Rencana Revisi, DPR Ingin Sirekap dan Digitalisasi Pemilu Diatur UU

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com