SUKABUMI, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo belum juga bersikap untuk membentuk tim gabungan pencari fakta demi mengungkap kasus penyiraman air keras terhadap penyidik Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Novel Baswedan.
Meski sudah hampir genap satu tahun pelaku penyerangan belum terungkap, namun Jokowi tetap bergeming.
Presiden mengaku tetap mempercayakan pengusutan kasus ini kepada kepolisian.
"Saya masih menunggu semuanya dari Kapolri," kata Jokowi kepada wartawan di Sukabumi, Minggu (8/4/2018).
Baca juga : Jokowi Sudah Bertemu Kapolri, Tanya Kelanjutan Kasus Novel
Jokowi mengatakan, apabila Kapolri sudah menyatakan bahwa Polri tidak bisa menemukan pelaku penyerangan, maka ia selaku kepala negara akan turun tangan. Namun, selama belum ada pernyataan menyerah dari Kapolri, maka ia akan tetap menunggu progres dari kepolisian.
"Kalau kapolri sudah begini (Jokowi membuat gestur angkat tangan) baru. Kapolri masih sangat anu sekali (Jokowi mengepalkan kedua tangan)," kata Jokowi.
Jawaban serupa juga sebelumnya disampaikan Jokowi pada Februari lalu saat ditanya wartawan mengenai desakan pembentukan Tim Gabungan Pencari Fakta kasus Novel.
"Kalau Polri sudah gini (Jokowi membuat gestur angkat tangan), baru ke step yang lain," kata Jokowi di Istana Negara, 20 Februari lalu.
Baca juga : Terkait Tim Pemantau Kasus Novel, Polri Minta Jangan Sentuh Teknis Penyidikan
Novel Baswedan disiram air keras oleh orang tak dikenal pada 11 April 2017 lalu. Akibat insiden tersebut, mata kiri Novel mengalami kebutaan dan ia harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit di Singapura.