Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Luhut: Saya Enggak Pernah Mendorong Prabowo Maju pada Pilpres 2019

Kompas.com - 08/04/2018, 14:28 WIB
Moh Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman, Luhut Binsar Pandjaitan, membantah bahwa dirinya mendorong Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto maju kembali pada Pemilu Presiden (Pilpres) 2019.

Padahal, kemarin Sabtu (7/4/2018), Luhut mengakui menyarankan agar Prabowo maju lagi sebagai calon presiden dan berhadapan dengan Joko Widodo dalam pilpres mendatang.

"Saya enggak pernah mendorong. Kalau beliau (Prabowo) mau maju, ya silakan maju," kata Luhut di Kantor DPP PDI-P Lenteng Agung, Jakarta, Minggu (8/4/2018).

Meski demikian, menurut Luhut, akan bagus untuk demokrasi Indonesia jika Prabowo kembali maju sebagai capres pada Pilpres 2019.

"Kalau beliau (Prabowo) mau maju saya kira bagus," ujar Luhut.

(Baca juga: Luhut Akui Sarankan Prabowo Maju sebagai Capres 2019)

Menurut Luhut, Prabowo saat ini masih menimbang-nimbang kapan waktu yang pas untuk mendeklarasikan diri maju atau tidak pada Pilpres 2019.

Hal ini, menurut Luhut, bahkan telah disampaikan Prabowo kepada publik. Prabowo masih memperhitungkan segala sesuatu, sebelum memutuskan maju.

"Seperti yang beliau (Prabowo) sampaikan di publik kan jelas. Beliau masih menghitung dengan cermat kapan mau melakukan deklarasi," ucap Luhut.

Luhut juga enggan mengungkapkan, apa yang menjadi pertimbangan pertimbangan Prabowo masih tutup mulut apakah maju Pilpres atau tidak.

"Ya pertimbangannya kan banyak. Pertimbangan internal beliau," kata Luhut.

Sebelumnya, Luhut mengakui telah bertemu dengan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto. Luhut tak menampik bahwa dalam pertemuan itu, mereka membicarakan soal Pilpres 2019.

(Baca juga: Luhut Pandjaitan, Jenderal Penghubung Jokowi dan Prabowo)

Dalam pertemuan itu, Luhut bahkan menyarankan agar Prabowo maju kembali sebagai calon presiden dan berhadapan dengan Joko Widodo pada Pilpres 2019.

"Malah saya bilang, 'Pak Prabowo maju saja'," ujar Luhut saat ditemui seusai menjadi pembicara dalam acara Partai Golkar di Jakarta, Sabtu (7/4/2018).

Menurut Luhut, pertemuan itu lebih banyak membicarakan hal-hal yang bersifat umum. Apalagi, menurut Luhut, ia dan Prabowo merupakan teman lama yang sama-sama berasal dari institusi TNI.

Luhut menilai, pertemuannya dengan Prabowo sebagai hal yang biasa. Menurut dia, pertemuan itu tidak direncanakan secara khusus.

Kompas TV Luhut pun sempat memberikan saran kepada Prabowo untuk maju pada pemilihan presiden 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Yusril: Tak Ada Bukti Kuat Kubu Prabowo-Gibran Curang di Pilpres 2024

Nasional
Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Hakim MK Diminta Selamatkan Konstitusi lewat Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
MK Bakal Unggah Dokumen 'Amicus Curiae' agar Bisa Diakses Publik

MK Bakal Unggah Dokumen "Amicus Curiae" agar Bisa Diakses Publik

Nasional
PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

PSI Punya 180 Anggota DPRD, Kaesang: Modal Baik untuk Pilkada

Nasional
Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Polri Sebut 8 Teroris yang Ditangkap di Sulteng Pernah Latihan Paramiliter di Poso

Nasional
MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

MK Kirim Surat Panggilan untuk Hadiri Pembacaan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Putusan MK Soal Sengketa Pilpres 2024 Dinilai Bakal Tunjukan Apakah Indonesia Masih Negara Hukum

Nasional
Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Daftar Aset Mewah Harvey Moeis yang Disita Kejagung dalam Kasus Dugaan Korupsi Timah

Nasional
Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Hanya Pihak Berkepentingan yang Boleh Hadir di Sidang Putusan Sengketa Pilpres

Nasional
Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Soal Maju Kembali di Pilkada Jateng, Sudirman Said: Kan Sudah Pernah

Nasional
FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

FPI, PA 212, dan GNPF Ulama Dukung Hakim MK Bikin Putusan yang Seadil-adilnya

Nasional
Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Bantah Putusan Bocor, MK: Rapat Hakim Masih sampai Minggu

Nasional
Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Jaga Independensi, MK Sembunyikan Karangan Bunga yang Sindir Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Busyro Muqqodas Harap Putusan MK Soal Sengketa Pilpres Berpihak pada Etika Kenegaraan

Nasional
Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Kemenlu: Indonesia Sesalkan DK PBB Gagal Sahkan Resolusi Keanggotaan Penuh Palestina

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com