JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua DPR Bambang Soesatyo menilai, kebocoran data 1 juta pengguna Facebook di Indonesia merupakan persoalan serius.
Ia mendorong Komisi I DPR memanggil pejabat tertinggi Facebook Indonesia.
Bahkan, Bambang menilai, DPR perlu membentuk panitia khusus (pansus) untuk melakukan penyelidikan terkait kebocoran data itu.
“Jika perlu, bentuk Pansus untuk hal ini. Amerika dan Inggris juga sudah melakukannya,” kata Bambang dalam keterangan tertulisnya, Jumat (6/4/2018).
(Baca juga : 1 Juta Data Pengguna Asal Indonesia Bocor, Menkominfo Panggil Facebook)
Sebelumnya, Kepala Teknologi Facebook Mike Schroepfer mengungkapkan sekitar 87 juta data pengguna media sosial buatan Mark Zuckerberg itu bocor ke Cambridge Analytica.
Dari angka itu, ada sekitar sejuta data Facebooker Indonesia yang bocor ke lembaga riset asal Inggris tersebut.
“Ini isu besar dan global. Sejuta lebih data user Facebook Indonesia bisa bocor, tentu tak bisa dianggap enteng,” ujar Bambang.
Mantan Ketua Komisi Hukum DPR ini menegaskan, kedaulatan negara tidak hanya soal teritori darat, laut, dan udara, tapi juga ruang siber.
Oleh karena itu, ia berharap Facebook mendapatkan sanksi yang tegas atas kebocoran data ini.
(Baca juga : Data 1 Juta Pengguna di Indonesia Dicuri, Ini Respons Facebook)
Terlebih, sebelumnya Indonesia juga sudah didera persoalan wabah hoaks ataupun fake news.
”Indonesia adalah negara di peringkat ketiga setelah Amerika Serikat dan Filipina dalam hal jumlah kebocoran data pengguna Facebook,” ujarnya.
Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara memanggil perwakilan Facebook Indonesia, Kamis (5/4/2018), menyusul laporan kebocoran data ini.
Dalam pertemuan tersebut, Menkominfo mengutarakan permintaan kepada Facebook untuk ditindaklanjuti terkait antisipasi kebocoran data pengguna di Indonesia.
(Baca juga : 9 April, Facebook Ungkap Siapa Saja Pengguna Indonesia yang Dicuri Datanya)
"Ada beberapa hal sebagai tindak lanjut. Pertama, kami tekankan lagi semua media sosial termasuk Facebook harus complydengan aturan di Indonesia," kata Rudiantara seusai pertemuan dengan Facebook.
"Kami juga minta Facebook sesegera mungkin untuk melakukan shutdown atas aplikasi yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga, terutama kuis-kuis personality test yang model Cambridge Analytica. Itu dimatikan dulu di Indonesia," ia menambahkan.