Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lantik Sekjen Wantannas, Wiranto Minta Program Bela Negara Disusun

Kompas.com - 06/04/2018, 13:03 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan (Menko Polhukam) Wiranto melantik Sekjen Dewan Ketahanan Nasional (Wantannas), Mayjen TNI Doni Monardo di Kemenko Polhukam, Jumat (6/4/2018).

Dalam pelantikan, Wiranto meminta agar Wantannas segara menyusun blue print atau cetak biru program bela negara secara nasional. Wiranto berharap program itu dapat diterima oleh masyarakat luas.

"Dan dijabarkan dalam modul-modul khusus yang bisa diterima oleh seluruh lapisan masyarakat," ujar Wiranto dalam keterangan resmi, Jakarta, Jumat (6/4/2018).

Mantan Panglima ABRI itu mengingatkan bahwa Wantannas memiliki tugas pokok membantu Presiden dalam merumuskan kebijakan strategis.

Selain itu, Wantannas juga memiliki tugas memberikan rekomendasi saran tindakan yang relevan serta mutakhir dalam hal pembinaan ketahanan nasional.

(Baca juga: Mendagri: Bela Negara Bukan Pegang Senjata, tetapi Wawasan Kebangsaan)

Ada tiga pilar kegiatan strategis Wantannas. Pertama, merumuskan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka menjamin keselamatan bangsa dan negara dari ancaman terhadap kedaulatan.

Kedua menyusun perkiraan risiko pembangunan nasional yang dihadapi.

Ketiga, merumuskan kebijakan dan strategi nasional dalam rangka merehabilitasi akibat risiko pembangunan.

"Saya berharap organisasi Wantannas harus dapat menyesuaikan diri dengan kondisi aktual penugasan dalam rangka penguatan bela negara," kata Wiranto.

"Sesuai dengan Nawacita Bapak Presiden yang ingin mewujudkan percepatan dan pemerataan pembangunan infrastruktur untuk memperkuat konektivitas dan menghilangkan sekat-sekat antar-wilayah," ujar dia.

(Baca juga: Hingga Akhir 2017, Kader Bela Negara Capai 74,3 Juta Orang)

Kompas TV Kepolisian Resor Sleman, Yogyakarta, menggelar latihan bela negara yang diikuti ratusan anggota barisan ansor serbaguna.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com