Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Demokrat: Pembentukan Poros Ketiga Tertunda karena Cak Imin

Kompas.com - 05/04/2018, 19:14 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Sekjen Partai Demokrat Hinca Panjaitan membantah partainya tak serius membahas pembentukan poros ketiga di luar Presiden Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019.

Ia mengatakan, Demokrat justru serius dalam membentuk poros ketiga. Hal itu disampaikan Hinca menanggapi pernyataan Wakil Sekjen PKB Daniel Johan terkait pembentukan poros ketiga.

Sebaliknya, menurut Hinca, justru Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar yang kerap berhalangan saat pertemuan dengan Demokrat dan PAN digelar untuk membahas poros ketiga.

"Saya kasih tahu sama temen-temen. Waktu pertemuan 9 Maret, ada PKB, PAN, Demokrat. Sebelumnya kami juga sekjen-sekjen bertemu, itu memang bersepakat mendiskusikan tentang kemungkinan-kemungkinan alternatif poros ketiga," kata Hinca di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

(Baca juga: Usai Bertemu SBY, Ketum PPP Yakini Poros Ketiga Tak Akan Terbentuk)

"Setelah kami bertemu, kemudian ditingkatkan ke level ketua umum. Nah tiga kali sudah hampir bertemu, tidak jadi karena Cak Imin (Muhaimin) yang enggak datang. Jadi jangan dibalik-balik. Jadi sudah disiapkan, ada Pak Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Bang Zulkifli Hasan juga ada, dia (Cak Imin) tidak bisa," lanjut Hinca.

Bahkan, kata Hinca, saat ketiga ketua umum partai kembali mengatur pertemuan, Cak Imin kembali berhalangan sehingga pembahasan poros ketiga kembali tertunda.

Terlebih, saat ini hampir semua ketua umum tengah melakukan safari politik ke sejumlah daerah untuk berkampanye dalam rangka Pilkada 2018.

Namun, ia meyakini poros ketiga masih mungkin terbentuk karena masih ada waktu untuk memperbincangkannya.

"Saya mau mengatakan semua sudah siap, beliau (Cak Imin) yang kemudian menundanya. Gitu, jadi jangan membalik-balik," tegasnya.

(Baca juga: Politisi PKB Ingatkan Jokowi Ancaman Poros Ketiga pada Pilpres 2019)

"Susah karena kami belum ketemu Cak Imin. Saya ketemu teman-teman di kesekjenan itu spirit diskusi terus tuh, mencari waktu kapan dia (Cak Imin) bisa, karena memang enggak mudah juga. Cak Imin lagi ada kegiatan, Pak SBY lagi tur di Jawa," lanjut Hinca.

Daniel sebelumnya menyatakan kemungkinan terbentuknya poros ketiga di luar Jokowi dan Ketua Umum Gerindra Prabowo Subianto di Pilpres 2019 sangat kecil. Bahkan, Demokrat sebaga motor utama tak serius dalam membentuk poros ketiga.

"Poros ketiga, ya belum, sangat cair, Demokrat juga kayaknya enggak serius kok," kata Daniel.

Kompas TV Wacana Demokrat jadi poros ketiga malah terus berkembang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Jadi Saksi Kasus Gereja Kingmi Mile 32, Prngusaha Sirajudin Machmud Dicecar soal Transfer Uang

Nasional
Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Bareskrim Polri Ungkap Peran 5 Pelaku Penyelundupan Narkoba Jaringan Malaysia-Aceh

Nasional
Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Usulan 18.017 Formasi ASN Kemenhub 2024 Disetujui, Menpan-RB: Perkuat Aksesibilitas Layanan Transportasi Nasional

Nasional
Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com