Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi Dalami Keterkaitan Penjual Senjata Rakitan di Tangerang dengan Terorisme

Kompas.com - 05/04/2018, 15:42 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Divisi Humas Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan, polisi masih menyelidiki latar belakang Ahmad Rizki Amrillah (44), warga Tangerang, yang ditangkap polisi karena diduga merakit senjata api ilegal.

Namun, sejauh ini, belum ditemukan kaitan Ahmad dengan aksi terorisme.

"Belum, kami belum bisa pastikan itu. Tapi nanti penyelidikan akan ke arah situ juga," ujar Setyo di Kompleks Mabes Polri, Jakarta, Kamis (5/4/2018).

Densus 88, kata Setyo, juga akan mencari benang merah Ahmad dengan kelompok teroris di Indonesia.

Baca juga : Petani yang Tewas di Rote Ndao Diduga Korban Penembakan Senjata Rakitan

Ia belum dapat memastikan motif pelaku merakit dan menjual senjata itu secara ilegal, apakah hanya motif ekonomi atau ada motif lain.

Selain senjata, juga ditemukan bahan peledak di rumah tersebut. "Belum bisa dipastikan itu bom. Indikasinya ke arah sana," kata dia.

Setyo mengatakan, senjata rakitan sebagaimana yang ditemukan di rumah Ahmad paling banyak ditemukan di Lampung.

Polisi akan mencaritahu apakah senjata itu berasal dari sana atau dipasok ke sana. Sementara, untuk bahan peledak, Setyo menyebutkan, yang ditemukan di rumah Ahmad bisa ditemukan dengan mudah di toko-toko kimia.

Baca juga : Polri: Senjata Rakitan Teroris Bima Aneh

"Yang harus kita teliti itu kan barang-barang itu dibeli ya g bersangkutan untuk apa. Karena bisa saja barang B untuk kepentingan lain, tapi ketika A dan B dirakit bisa jadi bom," kata Setyo.

Penangkapan tersangka berawal ketika polisi mendapat informasi bahwa lokasi rumah Ahmad dijadikan tempat pembuatan senpi rakitan menyerupai revolver.

Senpi rakitan Ahmad dijual melalui online dengan nama akun "MESIN PRES HIDROLIK 20 T.

Setelah dilakukan penggeledahan, polisi menemukan barang bukti berupa sepucuk senpi rakitan mirip revolver, sepucuk senapan angin, 3 unit mesin bubut, satu unit mesin las listrik, seperangkat alat pembuat senpi ilegal dan bubuk pembuat bahan peledak.

Kompas TV Tim Gegana menggeledah sebuah rumah di Cipondoh, Tangerang, yang diduga jadi toko senjata rakitan.


Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Polri: Hingga April 2024, 1.158 Tersangka Judi Online Berhasil Ditangkap

Nasional
Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Ganjar Bilang PDI-P Bakal Oposisi, Gerindra Tetap Ajak Semua Kekuatan

Nasional
Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasdem Resmi Dukung Prabowo-Gibran, Elite PKS dan PKB Bertemu

Nasional
Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Ahmad Ali Akui Temui Prabowo untuk Cari Dukungan Maju Pilkada Sulteng

Nasional
PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

PSI Daftarkan 10 Sengketa Pileg ke MK, Anwar Usman Dilarang Mengadili

Nasional
Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Golkar Lebih Ingin Ridwan Kamil Maju Pilkada Jabar

Nasional
Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Polri Lanjutkan Tugas Satgas Pengamanan untuk Prabowo

Nasional
Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Menhan AS Telepon Prabowo Usai Penetapan KPU, Sampaikan Pesan Biden dan Apresiasi Bantuan Udara di Gaza

Nasional
Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Terima Nasdem, Prabowo: Surya Paloh Termasuk yang Paling Pertama Beri Selamat

Nasional
Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Partai Pendukung Prabowo-Gibran Syukuran Mei 2024, Nasdem dan PKB Diundang

Nasional
MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

MKMK: Hakim MK Guntur Hamzah Tak Terbukti Langgar Etik

Nasional
Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Ratusan Bidan Pendidik Tuntut Kejelasan, Lulus Tes PPPK tapi Dibatalkan

Nasional
Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Surya Paloh Ungkap Alasan Nasdem Tak Jadi Oposisi Pemerintahan Prabowo

Nasional
Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau 'Ge-er'

Golkar: Belum Ada Pernyataan Resmi Pak Jokowi Keluar dari PDI-P, Kami Enggak Mau "Ge-er"

Nasional
Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Politeknik KP Sidoarjo Buka Pendaftaran, Kuota Masyarakat Umum 80 Persen

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com