Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNN Gandeng Golkar untuk Dukung Pencegahan Narkoba di Masyarakat

Kompas.com - 04/04/2018, 07:07 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Badan Narkotika Nasional (BNN) menggandeng Partai Golkar untuk ikut mendukung Program Pencegahan, Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkoba (P4GN).

Kepala BNN Komisaris Jenderal Polisi Heru Winarko mengatakan, Partai Golkar diharapkan bisa mendorong masyarakat untuk bersih dari narkoba.

Heru menilai, perangkat kepengurusan partai berlambang beringin yang tersebar di daerah-daerah bisa menjangkau masyarakat secara langsung.

"Karena saya sudah sebulan sebagai kepala BNN, kami bisa lihat memang ini harus bersama-sama untuk bagaimana bisa bekerja sama dalam pencegahan dan pemberdayaan masyarakat dalam pemberantasan narkoba," kata Heru dalam sambutannya di Hotel Bidakara, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Heru optimistis Partai Golkar bisa melakukan pencegahan dan pemberantasan narkoba di internal partai. Ia pun berharap agar Partai Golkar segera melapor ke BNN jika ada kadernya yang tertangkap tangan memakai narkoba.

(Baca juga: Kepala BNN Target Bongkar 26 Sindikat Narkoba di 2018)

Sementara itu, Ketua Umum Golkar Airlangga Hartarto menjelaskan, motivasi partainya mendukung program BNN adalah untuk menghindari kadernya dari narkoba.

Airlangga mengakui bahwa persoalan penyalahgunaan narkoba memang cukup mengkhawatirkan.

"Calon anggota legislatif juga akan ikut pengetesan (narkoba). Calon anggota legislatif secara keseluruhan bekerjasama dengan bnn untuk sama-sama bersih dari narkoba," ujar Airlangga.

Ia menegaskan, jika caleg Partai Golkar terindikasi menggunakan narkoba, maka yang bersangkutan tidak bisa maju dalam Pileg 2019. Selain itu, caleg atau kader yang terbukti akan dikeluarkan dari kepengurusan partai.

"Diharapkan Golkar akan menjadi yang terdepan untuk membuat bangsa ini sebagai bangsa yang bersih dan tidak merusak masa depannya dengan narkoba," ujar dia.

Kompas TV Dari tangan pelaku, polisi menyita barang bukti, dua paket kecil sabu, alat isap, suntik, dan 3 unit gawai dari lokasi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejauh Mana 'Amicus Curiae' Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Sejauh Mana "Amicus Curiae" Berpengaruh pada Putusan? Ini Kata MK

Nasional
Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Alasan Prabowo Larang Pendukungnya Aksi Damai di Depan MK

Nasional
TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

TKN Prabowo Sosialisasikan Pembatalan Aksi di MK, Klaim 75.000 Pendukung Sudah Konfirmasi Hadir

Nasional
Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Tak Berniat Percepat, MK Putus Sengketa Pilpres 22 April

Nasional
Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Prabowo Klaim Perolehan Suaranya yang Capai 58,6 Persen Buah dari Proses Demokrasi

Nasional
Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 'Amicus Curiae'

Hakim MK Hanya Dalami 14 dari 33 "Amicus Curiae"

Nasional
Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Dituduh Pakai Bansos dan Aparat untuk Menangkan Pemilu, Prabowo: Sangat Kejam!

Nasional
Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Sebut Pemilih 02 Terganggu dengan Tuduhan Curang, Prabowo: Jangan Terprovokasi

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | 'Amicus Curiae' Pendukung Prabowo

[POPULER NASIONAL] Anggaran Kementan untuk Bayar Dokter Kecantikan Anak SYL | "Amicus Curiae" Pendukung Prabowo

Nasional
Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 21 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Prabowo Minta Pendukung Batalkan Aksi di MK

Nasional
Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Gagal ke DPR, PPP Curigai Sirekap KPU yang Tiba-tiba Mati Saat Suara Capai 4 Persen

Nasional
Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Respons PDI-P soal Gibran Berharap Jokowi dan Megawati Bisa Bertemu

Nasional
GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

GASPOL! Hari Ini: Keyakinan Yusril, Tinta Merah Megawati Tak Pengaruhi MK

Nasional
Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Tak Banyak Terima Permintaan Wawancara Khusus, AHY: 100 Hari Pertama Fokus Kerja

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com