Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menangkan Khofifah-Emil di Pilkada Jatim, Golkar Kejar "Swing Voters"

Kompas.com - 04/04/2018, 06:58 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Sekretaris Jenderal Partai Golkar Muhammad Sarmuji mengungkapkan, pihaknya akan mengejar suara pemilih yang belum menentukan pilihan atau swing voters untuk memenangkan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur Khofifah Indar Parawansa dan Emil Elestianto Dardak pada Pilkada Jawa Timur 2018.

Hal itu menyikapi survei Indo Barometer yang mengungkapkan bahwa ada 15,3 persen responden yang belum menentukan pilihan

"Kami akan coba kejar swing voters itu. Sebagian besar, kalau bisa semuanya, masuk ke Khofifah-Emil. Dan peluang itu sangat besar dan terbuka," kata Sarmuji di Fx Sudirman, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Selain itu, Partai Golkar juga akan melakukan konsolidasi internal partai koalisi. Sarmuji mengakui bahwa partai koalisi belum cukup kompak untuk mendukung Khofifah-Emil.

"Ini supaya orang yang memilih partai koalisi Khofifah juga memilih Khofifah. Kami akan meyakinkan pendukung kami supaya tetap berada pada jalur Khofifah-Emil," kata dia.

(Baca juga: "Swing Voters" Jadi Penentu Nasib Khofifah dan Gus Ipul di Pilkada Jatim)

Sarmuji juga mengungkapkan, Partai Golkar juga akan mencoba menarik dukungan dari para pemilih pasangan calon Syaifullah Yusuf-Puti Guntur Soekarnoputri.

Menurut dia, sejumlah hasil survei telah menunjukkan tren kenaikan elektabilitas terhadap Khofifah-Emil. Ia menilai tren tersebut menggembirakan, ketika tren elektabilitas Gus Ipul-Puti Guntur cenderung turun.

"Sesuai hukum alam kalau tren itu menurun tidak ada yang bisa menahan laju penurunannya. Kecuali ada daya ungkit yang sangat besar. Sampai sekarang saya melihat tidak ada daya ungkit yang besar yang ada pada Gus Ipul dan mbak Puti," ujar Sarmuji.

Dengan demikian, Sarmuji optimistis, Khofifah-Emil memenangkan Pilkada Jatim 2018.

Adapun, selisih elektabilitas pasangan calon Saifullah Yusuf (Gus Ipul)-Puti Guntur Soekarnoputri dan Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto sangat kecil. Berdasarkan survei Indo Barometer hingga Februari 2018, selisih elektabilitas keduanya hanya terpaut 5,7 persen.

Berdasarkan Rilis Survei Indo Barometer terkait Dinamika Politik dan Proyeksi Pilkada Jatim 2018, elektabilitas pasangan Gus Ipul-Puti Guntur mencapai 45,2 persen dan pasangan Khofifah-Emil sebesar 39,5 persen.

(Baca juga: Indo Barometer: Pilkada Jatim, Elektabilitas Gus Ipul-Puti Soekarno dan Khofifah-Emil Selisih 5,7 Persen)

Maka dari itu, suara kedua pasangan calon diperkirakan akan ditentukan oleh swing voters. Direktur Eksekutif Indo Barometer Muhammad Qodari memaparkan, saat ini ada 15,3 persen responden yang belum menentukan pilihan.

Menurut Qodari, ada tiga kemungkinan yang akan terjadi nantinya.

"Pertama, jika suara tidak memilih, rahasia atau belum memutuskan yang mencapai 15,3 persen terdistribusi 100 persen ke Khofifah-Emil, maka pasangan Khofifah-Emil unggul dengan dukungan 54,8 persen. Dan Gus Ipul-Puti 45,2 persen," ujar Qodari di FX Sudirman, Jakarta, Selasa (3/4/2018).

Skenario kedua, kata dia, jika 15,3 persen pemilih yang belum memutuskan mengarahkan suaranya ke pasangan Gus Ipul-Puti Guntur, maka mereka unggul dengan dukungan sebesar 60,5 persen. Sementara Khofifah-Emil bertahan pada elektabilitas awal, yakni 39,5 persen.

"Kalau suara tidak memilih, rahasia, belum memutuskan atau tidak menjawab terdistribusi proporsional kepada kedua paslon, maka pasangan Gus Ipul-Puti Guntur unggul dengan dukungan 52,85 persen. Sementara pasangan Khofifah-Emil 47,15 persen," kata dia.

Kompas TV Pasangan calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 2 Khofifah-Emil menggelar kampanye akbar di Jombang, Jawa Timur.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Menyoal Tindak Lanjut Pelanggaran Pemilu yang Formalistik ala Bawaslu

Nasional
PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

PDI-P Sebut Jokowi dan Gibran Tak Lagi Kader, Zulhas: Sudah Ada Rumahnya, PAN ...

Nasional
Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Saksi Sebut Pemenang Lelang Proyek Tol MBZ Sudah Diatur

Nasional
PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

PAN Prioritaskan Kader Sendiri untuk Maju Pilkada 2024

Nasional
Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Jokowi Tinjau Pasar Tumpah Mamasa, Cek Harga dan Berencana Bangun Pasar Baru

Nasional
PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

PKS: Selamat Bertugas Prabowo-Gibran

Nasional
Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Pengamat: Prabowo-Gibran Punya PR Besar karena Kemenangannya Dibayangi Kontroversi

Nasional
Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Kementerian KP Gandeng Kejagung Implementasikan Tata Kelola Penangkapan dan Budi Daya Lobster 

Nasional
Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Respons Putusan MK, Zulhas: Mari Bersatu Kembali, Kita Akhiri Silang Sengketa

Nasional
Agenda Prabowo usai Putusan MK: 'Courtesy Call' dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Agenda Prabowo usai Putusan MK: "Courtesy Call" dengan Menlu Singapura, Bertemu Tim Hukumnya

Nasional
Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Awali Kunker Hari Ke-2 di Sulbar, Jokowi Tinjau Kantor Gubernur

Nasional
'MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan...'

"MK yang Memulai dengan Putusan 90, Tentu Saja Mereka Pertahankan..."

Nasional
Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak 'Up to Date'

Beda Sikap soal Hak Angket Pemilu: PKB Harap Berlanjut, PKS Menunggu, Nasdem Bilang Tak "Up to Date"

Nasional
Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Bima Arya Ditunjuk PAN Jadi Kandidat untuk Pilkada Jabar 2024

Nasional
Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Guru Besar UI: Ironis jika PDI-P Gabung ke Kubu Prabowo Usai Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com