JAKARTA, KOMPAS.com — Ketua DPP Partai Gerindra Nizar Zahro memprediksi, kecil kemungkinan mantan Panglima TNI Gatot Nurmantyo maju sebagai calon presiden dari partainya.
Sebab, hingga saat ini, Nizar mengaku semua kader Partai Gerindra, mulai dari level pusat hingga daerah, sudah bulat mengusung ketua umumnya, Prabowo Subianto, sebagai calon presiden pada Pilpres 2019.
"Kan sudah tahu bahwa DPD dan DPC seluruh Indonesia memberikan mandat kepada Pak Prabowo sebagai calon presiden. Belum pernah saya dengar DPC dan DPD beri rekomendasi selain Prabowo," kata Nizar saat dihubungi, Senin (2/4/2018).
Ia menambahkan, semua orang, termasuk Gatot, bisa menjadi calon presiden. Apalagi, Gatot sudah resmi memasuki masa pensiunnya dari TNI.
(Baca juga: Indo Barometer: Peluang Gatot Nurmantyo sebagai Capres Kecil)
Namun, ia mengingatkan, syarat seseorang menjadi calon presiden ialah diusung partai atau gabungan partai yang memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional.
Ia pun mempersilakan Gatot mengikuti mekanisme yang dimiliki setiap partai jika ingin mendaftarkan diri sebagai calon presiden.
"Apakah Gatot maju dari Gerindra, lihat faktualnya saja. DPC dan DPD (Gerindra) seluruh Indonesia sudah mengusulkan ketua dewan pembina kami (Prabowo) sebagai capres 2019," ujar Nizar.
(Baca juga: Menanti Langkah Politik Gatot Nurmantyo Setelah Resmi Pensiun...)
Gatot sebelumnya mengaku diajak bergabung ke Partai Gerindra oleh Prabowo. Namun, ia menyatakan belum bisa menjawab hal itu karena saat itu masih berstatus sebagai prajurit TNI.
"Beliau menyampaikan, 'Kalau nanti mau bergabung saya terbuka.' Saya bilang, 'Pak, saya belum bicara masalah itu karena Bapak sama dengan saya'." kata Gatot mengulang pembicaraannya dengan Prabowo.
"Apabila saya jadi Bapak, dan Bapak jadi saya, ditanya, sebagai seorang negarawan dan patriot, pasti Bapak jawabannya sama dengan jawaban saya kalau Bapak yang ditanya. Pak Prabowo lantas bilang, 'Iya, ya, enggak boleh berpolitik praktis, ya'," ucap Gatot menirukan respons Prabowo.