Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Anggota Komisi I DPR Kecam Aksi Kekerasan Israel terhadap Warga Palestina

Kompas.com - 01/04/2018, 12:39 WIB
Rakhmat Nur Hakim,
Aprillia Ika

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Anggota Komisi I DPR Sukamta mengecam keras tindakan pihak keamanan Israel yang menewaskan 12 warga Palestina dan mencederai lebih dari 355 lainnya.

Hal itu terjadi saat warga Palestina melaksanakan pawai memperingati Hari Tanah Palestina di perbatasan Gaza.

"Kabar yang kami dapatkan, aksi warga Gaza yang dihadiri puluhan ribu orang ini dilakukan secara damai untuk memperingati Hari Tanah Palestina, hari penyitaan tanah milik warga Palestina pada 1976 silam," kata Sukamta dalam keterangan tertulis, Minggu (1/4/2018).

"Namun kemudian kerumunan aksi ditembaki secara membabi buta oleh pihak keamanan Israel. Ini jelas tindakan keji, karena penembakan dilakukan kepada warga sipil yang melaksanakan aksi damai," lanjut Sukamta.

Ia berharap PBB segera melakukan tindakan nyata untuk menekan pihak Isreal menghentikan kekerasan di Gaza. Menurut dia, PBB juga perlu menurunkan tim untuk melakukan penyelidikan atas tindakan yang berindikasi pada pelanggaran HAM berat.

Baca juga : Bentrokan di Jalur Gaza, 12 Warga Palestina Meninggal Dunia

Ia menambahkan, PBB juga perlu mengawal secara sungguh-sungguh resolusi yang telah dikeluarkan pada tahun 2016 tentang penghentian pembangunan permukiman di wilayah Palestina dan Yerusalem Timur.

Sukamta pun mengharapkan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) segera melakukan sidang darurat membahas situasi terkini di Gaza. Hal ini penting dilakukan sebagai upaya untuk menjaga situasi di internal Palestina tetap kondusif di tengah proses rekonsiliasi yang saat ini berlangsung antara kubu Fatah dan Hamas.

"Kami berharap Pemerintah Indonesia melalui Kemenlu (Kementerian Luar Negeri) untuk mengambil inisiatif mendorong pertemuan darurat OKI. OKI juga perlu membuat langkah konkrit untuk membantu rakyat Palestina di wilayah Gaza yang hingga saat ini masih terisolir," papar politisi PKS itu.

"Kami juga berharap seluruh umat Islam di Indonesia untuk melakukan aksi konkrit secara bersama-sama sebagai bentuk simpati atas tragedi yang menimpa warga Gaza," lanjut dia.

Baca juga : Jenderal Israel: Kami Akan Kerahkan 100 Sniper Saat Demo Palestina

Sebelumnya diberitakan, aksi unjuk rasa puluhan ribu warga Palestina di sepanjang Jalur Gaza yang dekat dengan perbatasan Israel berujung bentrok. Setidaknya sudah 12 warga Palestina dilaporkan menjadi korban tewas.

Ribuan warga Gaza, termasuk perempuan dan anak-anak berkumpul untuk mengikuti aksi unjuk rasa memperingati Hari Tanah Palestina, yakni insiden yang menewaskan enam demonstran Arab tak bersenjata yang menentang Israel pada 1976.

Unjuk rasa yang dilakukan dengan mendirikan tenda di sepanjang Jalur Gaza dan direncanakan berlangsung selama enam pekan itu seharusnya berjalan dengan aksi damai.

Namun jumlah massa peserta aksi yang sangat banyak membuat rentan terjadi bentrokan dan apa yang dikhawatirkan benar-benar terjadi.

Pasukan Israel menanggapi ribuan massa yang semakin mendekati pagar perbatasan dengan tembakan dan gas air mata. Militer Israel mengapit peserta aksi dari arah timur dan utara perbatasan.

Dilansir AFP, organisasi kemanusiaan Bulan Sabit Merah Palestina melaporkan sebanyak 355 orang terluka akibat terkena tembakan, sementara Kementerian Kesehatan di Jalur Gaza menyebut setidaknya sudah 12 orang tewas.

Kompas TV Doa yang dilantunkan anak-anak Yatim palestina untuk kesembuhan presiden ketiga RI BJ Habibie ini, berlangsung di halaman TK Nurani Indonesia di Gaza.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com