Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wacana Prabowo-Anies Menguat, PDI-P Kalkulasi Semua Kemungkinan

Kompas.com - 28/03/2018, 22:40 WIB
Moh Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan disebut menjadi salah satu calon wakil presiden bagi Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto pada Pilpres 2019.

Sekretaris Jenderal PDI-P Hasto Kristiyanto mengatakan, partainya terus mencermati berbagai dinamika politik menjelang pilpres yang terjadi. Ini termasuk menguatnya wacana duet Prabowo-Anies pada pilpres mendatang.

"Seluruh dinamika politik kami kalkulasi, kami hitung dengan sebaik-baiknya. Itu yang akan menentukan strategi kami," ucap Hasto di Kantor DPP PDI-P, Jakarta, Rabu (28/3/2018).

PDI-P, kata Hasto, juga terus membahas berbagai kemungkinan mengenai lawan yang akan dihadapi Presiden Joko Widodo pada pilpres tahun depan.

"Pak Jokowi kira-kira akan bersaing dengan siapa, itulah yang juga secara terus menerus kami lakukan pembahasan di internal," tutur Hasto.

(Baca juga: Susi Pudjiastuti hingga Sri Mulyani Disebut Masuk Bursa Cawapres Jokowi, Ini Kata PDI-P)

Meski demikian, kata Hasto, PDI-P juga tak mau terburu-buru dengan wacana duet Prabowo-Anies tersebut.

Adapun saat ini, PDI-P masih dalam proses mencari pendamping Jokowi yang pas dan dikehendaki rakyat.

"Bagi PDI-P setiap pemimpin kan harus berproses, dia harus mendapatkan basis legitimasi yang kuat dari rakyat," kata Hasto.

Wakil Sekjen Gerindra Andre Rosiade sebelumnya mengatakan, Anies dan mantan Panglima TNI Jenderal TNI (Purn) Gatot Nurmantyo menjadi calon kuat kandidat pendamping Prabowo.

Ketua DPP Gerindra Ahmad Riza Patria pun juga punya pendapat sama. Dua nama itu berpeluang besar menjadi calon wakil presiden pendamping Prabowo.

(Baca juga: Gerindra: Anies Baswedan dan Gatot Nurmantyo Calon Kuat Pendamping Prabowo)

Sebagai gubernur Jakarta, Anies dianggap memiliki kemampuan manajerial dan kepemimpinan yang tidak perlu diragukan. Sama halnya dengan elektabilitas Anies.

Meski demikian, hal itu masih perlu dibahas dengan partai koalisi karena Gerindra tak bisa memutuskannya sendiri.

Hingga saat ini Prabowo belum mendeklarasikan diri maju dalam Pilpres 2019. Deklarasi menunggu pembahasan dalam rapat koordinasi nasional (rakornas) Gerindra pada awal April 2018.

Kompas TV Gerindra hingga kini masih menyaring nama-nama calon pendamping Prabowo Subianto di Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Ketua KPU Dilaporkan ke DKPP, TPN Ganjar-Mahfud: Harus Ditangani Serius

Nasional
Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Jokowi Ingatkan Pentingnya RUU Perampasan Aset, Hasto Singgung Demokrasi dan Konstitusi Dirampas

Nasional
Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Menko di Kabinet Prabowo Akan Diisi Orang Partai atau Profesional? Ini Kata Gerindra

Nasional
Selain 2 Oknum Lion Air,  Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Selain 2 Oknum Lion Air, Eks Pegawai Avsec Kualanamu Terlibat Penyelundupan Narkoba Medan-Jakarta

Nasional
Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Dirut Jasa Raharja: Efektivitas Keselamatan dan Penanganan Kecelakaan Mudik 2024 Meningkat, Jumlah Santunan Laka Lantas Menurun

Nasional
Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Hasto Minta Yusril Konsisten karena Pernah Sebut Putusan MK Soal Syarat Usia Cawapres Picu Kontroversi

Nasional
Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Suami Zaskia Gotik Dicecar soal Penerimaan Dana Rp 500 Juta dalam Sidang Kasus Gereja Kingmi Mile 32

Nasional
Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Tambah Syarat Calon Kepala Daerah yang Ingin Diusung, PDI-P: Tidak Boleh Bohong

Nasional
Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Terima Kunjungan Menlu Wang Yi, Prabowo Bahas Kerja Sama Pendidikan dan Latihan Militer RI-China

Nasional
Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Banyak Pihak jadi Amicus Curiae MK, Pakar Sebut karena Masyarakat Alami Ketidakadilan

Nasional
Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Alasan Hasto soal Jokowi Datang ke Anak Ranting PDI-P Dulu sebelum Bertemu Megawati

Nasional
Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Pendukung Prabowo-Gibran Bakal Gelar Aksi di Depan MK, Hasto: Percayakan Hakim, Jangan Ditekan-tekan

Nasional
Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak 'Online'

Pemerintah Akan Bentuk Satgas untuk Atasi Pornografi Anak "Online"

Nasional
Ketum Projo Nilai 'Amicus Curiae' Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Ketum Projo Nilai "Amicus Curiae" Tak Akan Pengaruhi Putusan Sengketa Pilpres di MK

Nasional
Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Pakar Hukum Tata Negara Sebut Amicus Curiae Bukan Alat Bukti, tapi Bisa jadi Pertimbangan Hakim

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com