Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Herzaky Mahendra Putra
Pemerhati Politik

Kepala Badan Komunikasi Strategis DPP Partai Demokrat Herzaky Mahendra Putra. Mahasiswa Program Doktoral Unair

Pilkada 2018, Pilpres 2019, dan Demokrasi Indonesia

Kompas.com - 28/03/2018, 18:00 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Pengumuman PDI-P ini melengkapi dukungan dari parpol-parpol yang telah lebih dahulu melakukan deklarasi mengusung Jokowi sebagai capres 2019-2024, yaitu Golkar, PPP, Hanura, dan Nasdem. Total koalisi Teuku Umar yang dimotori PDI-P telah mengantongi 51 persen kursi DPR.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2017 tentang Pemilu, partai politik atau gabungan parpol harus memiliki 20 persen kursi DPR atau 25 persen suara sah nasional pada Pemilu 2014 lalu untuk bisa mengusung pasangan calon presiden dan calon wakil presiden.

Dengan demikian, opsi yang tersisa hanyalah untuk maksimal dua pasang calon lagi untuk Pilpres 2019.

Rematch Jokowi-Prabowo?

Poros Kertanegara yang dipimpin Prabowo, dengan "anggota tetap" Partai Gerindra dan PKS, sudah memiliki jumlah kursi DPR minimal yang diperlukan untuk dapat mengajukan pasangan calon presiden dan wakil presiden sendiri. Gabungan kursi anggota DPR kedua partai ini mencapai 20 persen.

Hanya, publik masih menerka-nerka, apakah Pemilihan Presiden 2019 bakal berujung rematch atau pertandingan ulang antara Jokowi dan Prabowo laiknya Pilpres 2014? Ataukah bakal muncul calon baru? Jika muncul calon baru, apakah berasal dari kubu Prabowo atau dari poros baru?

Untuk memprediksi jawaban dari dua pertanyaan di atas, kita perlu mencermati peta pertarungan di Pilkada 2018.

Dari 171 daerah penyelenggara Pilkada 2018, ada beberapa provinsi yang bisa menjadi salah satu indikator utama keberhasilan sosok capres atau cawapres dalam mengangkat elektabilitas calon kepala daerah yang diusung partainya, baik karena faktor besarnya jumlah pemilih maupun peta koalisi di daerah tersebut.

Hal itu mengingat pertarungan di tingkat provinsi masih bisa kita gunakan untuk membaca peta nasional, sedangkan pertarungan di tingkat kota/kabupaten, sifatnya sangatlah lokal, baik untuk ketokohan maupun pilihan partainya.

Dalam konteks kemungkinan rematch atau tarung ulang antara Jokowi dan Prabowo pada 2019, ada lima provinsi yang bakal menjadi pusat pertarungan, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan.

Di lima provinsi inilah Poros Kertanegara dapat melakukan market test, apakah di mata pemilih sosok Prabowo masih merupakan lawan tertangguh bagi Jokowi. Bahkan, khusus di empat provinsi selain Sulawesi Selatan, Gerindra-PKS bakal menguji soliditas kebersamaan mesin partai mereka.

Tes terbesar pertama bagi Prabowo adalah di Jawa Barat. Prabowo menang mutlak atas Jokowi di Pilpres 2014 di sini. Adapun PKS dalam dua gelaran pilkada terakhir di provinsi ini selalu berhasil menempatkan paslon yang diusungnya sebagai pemenang.

Di sisi lain, sosok pasangan calon (paslon) yang diusung PKS, Sudrajad-Syaikhu, bukan merupakan figur terpopuler dan tertinggi elektabilitasnya ketika dicalonkan. Sehingga, sosok Prabowo dan soliditas mesin partai Poros Kertanegara bakal memiliki peran besar di sini.

Adapun tes kedua bagi Prabowo adalah Jawa Tengah, provinsi yang terkenal sebagai kandang banteng dan Jokowi. Dua gubernur terakhir merupakan usungan PDI-P dan Jokowi menang mutlak di Pilpres 2014. Sosok Ganjar sebagai petahana dan Taj Yasin Maimoen bakal mewakili kubu Jokowi, menghadapi Sudirman Said-Ida Fauziyah yang diusung kubu Prabowo.

Dengan keterwakilan nadhliyin di kedua kubu (Taj Yasin anak Kiai Maimoen yang sangat dihormati di Jawa Tengah dan Ida dari PKB yang sangat kuat di Jawa Tengah), salah satu pembeda keberhasilan mereka adalah sosok mana yang lebih kuat magnetnya di Jawa Tengah saat ini, Jokowi atau Prabowo.

Pertarungan di Sumatera Utara pun terbilang keras. Kedua kubu menurunkan tokoh yang sudah dikenal secara nasional. Gerindra bersama PKS memimpin koalisi yang mengusung Edy Rachmayadi, mantan Pangkostrad. Adapun PDI-P mengusung Djarot Saiful Hidayat, mantan wagub DKI Jakarta.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Yusril Akui Sebut Putusan 90 Problematik dan Cacat Hukum, tapi Pencalonan Gibran Tetap Sah

Nasional
Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Bukan Peserta Pilpres, Megawati Dinilai Berhak Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim 'Amicus Curiae' ke MK

Perwakilan Ulama Madura dan Jatim Kirim "Amicus Curiae" ke MK

Nasional
PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

PPP Tak Lolos ke DPR karena Salah Arah Saat Dukung Ganjar?

Nasional
Kubu Prabowo Sebut 'Amicus Curiae' Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Kubu Prabowo Sebut "Amicus Curiae" Megawati soal Kecurangan TSM Pilpres Sudah Terbantahkan

Nasional
BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

BMKG Minta Otoritas Penerbangan Waspada Dampak Erupsi Gunung Ruang

Nasional
Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Demokrat Tak Resisten jika Prabowo Ajak Parpol di Luar Koalisi Gabung Pemerintahan ke Depan

Nasional
Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Kubu Prabowo-Gibran Yakin Gugatan Anies-Muhaimin dan Ganjar-Mahfud Ditolak MK

Nasional
Aktivis Barikade 98 Ajukan 'Amicus Curiae', Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Aktivis Barikade 98 Ajukan "Amicus Curiae", Minta MK Putuskan Pemilu Ulang

Nasional
Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Kepala Daerah Mutasi Pejabat Jelang Pilkada 2024 Bisa Dipenjara dan Denda

Nasional
KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com