Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres Kalla: Presiden Pun di Jakarta Ini Bisa Kena Macet...

Kompas.com - 28/03/2018, 11:54 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Presiden Joko Widodo terjebak macet saat hendak menghadiri acara Rapat Kerja Pemerintah bersama bupati dan wali kota se-Indonesia di Jakarta International Expo, Kemayoran, Jakarta Timur, Rabu (28/3/2018) pagi.

Kepala Negara pun terlambat sekitar 10 hingga 15 menit sampai ke lokasi acara.

Informasi keterlambatan Jokowi itu diungkapkan Wakil Presiden Jusuf Kalla yang juga hadir dalam acara tersebut.

"Saya meminta maaf, Presiden masih di jalan. Presiden kena macet. Jadi Presiden pun di Jakarta ini bisa kena macet juga," ujar Kalla, saat membuka acara.

(Baca juga: Macet Parah akibat Banjir di Sunter, Penumpang Transjakarta Turun di Tengah Jalan )

Alhasil, Wapres Kalla yang menyampaikan pidato sambutan disusul Menteri Koordinator Ekonomi Darmin Nasution.

Kalla berkelakar bahwa kemacetan lalu lintas itu menandakan tingkat ekonomi sebuah negara.

"Macet itu tanda-tanda kemajuan. Karena tidak ada negara miskin yang macet, hanya ada di negara berkembang saja yang macet. Karena semua orang bisa beli mobil," ujar Kalla yang disambut tawa bupati dan wali kota.

Tinggal pemerintah membangun infrastruktur seluas-luasnya agar persoalan tersebut dapat diselesaikan.

(Baca juga: Terjebak Macet di Puncak, Polisi Hibur Pengendara dengan Live Music)

 

Namun demikian, Presiden Jokowi ternyata tidak terlambat terlalu lama. Sekitar sepuluh menit Wapres Kalla memberikan pidato sambutan, Presiden sudah berada di holding room lokasi acara.

Staf Khusus Presiden Bidang Komunikasi Johan Budi Saptopribowo membenarkan hal tersebut.

"Pas Pak Wapres bicara, itu sebenarnya Presiden sudah datang. Hanya nunggu di holding room kan karena Pak Menko Darmin harus kasih sambutan dulu," ujar Johan.

Presiden pun akhirnya menyampaikan pidato dalam acara itu.

Kompas TV Transaksi di Gerbang Tol Kamal 1 dan Kamal 3 telah efektif digabungkan. Diperkirakan kebijakan ini bisa mengurangi antrean kendaaran hingga 10%.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’  ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Megawati Serahkan ‘Amicus Curiae’ ke MK, Anies: Menggambarkan Situasi Amat Serius

Nasional
Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Megawati Ajukan Amicus Curiae, Airlangga: Kita Tunggu Putusan MK

Nasional
Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Bupati Sidoarjo Tersangka Dugaan Korupsi, Muhaimin: Kita Bersedih, Jadi Pembelajaran

Nasional
Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Airlangga Sebut Koalisi Prabowo Akan Berdiskusi terkait PPP yang Siap Gabung

Nasional
Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Dikunjungi Cak Imin, Anies Mengaku Bahas Proses di MK

Nasional
AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

AMPI Resmi Deklarasi Dukung Airlangga Hartarto Jadi Ketum Golkar Lagi

Nasional
MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com