Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cerita Kapolri soal Kerawanan Kecurangan Penyelenggara Pemilu di Papua

Kompas.com - 28/03/2018, 07:12 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian mengatakan, selain pasangan calon dan tim suksesnya, penyelenggara pemilu juga berpotensi melakukan pelanggaran saat kontestasi politik berjalan.

Biasanya permainan itu terjadi di tingkat bawah karena penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan merupakan badan ad hoc. Tidak seperti di tingkat pusat yang merupakan pejabat negara.

"Kalau yang permanen aneh-aneh, sanksinya jelas. Dan bila perlu proses pecat segala macem," kata Tito di Mabes Polri, Jakarta, Selasa (27/3/2018).

(Baca juga: Megawati Sindir Penyelenggara Pemilu yang Dianggap Kurang Netral)

Hal ini berbeda dengan penyelenggara pemilu di tingkat kecamatan. Ia menyampaikan pengalamannya saat menjadi Kapolda Papua.

Menjadi penyelenggara pemilu di sana, oleh sejumlah orang, menjadi hal yang ditunggu-tunggu karena bisa meraup keuntungan. Godaannya untuk dipengaruhi pasangan calon maupun tim sukses sangat tinggi.

"Semua kontestan berusaha mendekati penyelenggara sehingga netralitas penyelenggara tidak gampang," kata Tito.

(Baca juga: Catatan untuk Penyelenggara Pemilu Jelang Pilkada Serentak 2018)

 

Tito mengatakan, jika KPU atau Bawaslu di tingkat pusat dapat menjalankan undang-undang dan menjaga netralitas, belum tentu di daerah. Pola pikir itu tidak selalu sama.

Polri pun membuat nota kesepahaman dengan KPU untuk bekerja netral dan mampu melaksanakan tugas dengan dukungan Polri.

Ia menekankan, suksesnya Pilkada ditentukan dari pengawas pemilu. Mereka harus jadi hakim yang netral.

"Pengalaman saya di Papua, para calon sudah naruh orangnya dia, ini," kata Tito.

Kompas TV Menghadapi tahun-tahun politik dengan diadakannya pilkada, pileg dan pilpres gerakan masyarakat sipil menyerukan politik elektoral yang bersih dan demokratis.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com