JAKARTA, KOMPAS.com — Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto membantah bahwa PDI-P berupaya memisahkan Presiden Joko Widodo dengan Partai Demokrat.
"Kami tidak pernah ada upaya memisahkan siapa pun yang memberikan dukungan kepada Jokowi. Bagi yang telah mengetuk pintu, kami akan membuka hal tersebut," ujar Hasto di Kantor DPP PPP, Jakarta, Senin (26/3/2018).
Sebelumnya, Hasto mengungkit slogan Partai Demokrat pada 2019 silam, yaitu "Katakan Tidak pada Korupsi" saat membantah pernyataan terdakwa korupsi e-KTP Setya Novanto yang menyebut Puan Maharani dan Pramono Anung menerima uang proyek tersebut sebesar 500.000 dollar AS.
Akibatnya, Partai Demokrat bereaksi atas pernyataan itu. Sekjen Demokrat Hinca Panjaitan bahkan menilai pernyataan Hasto itu aneh dan menggelikan karena dinilai menyalahkan pemerintahan Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
(Baca juga: SBY Jadikan Megawati sebagai Contoh Perempuan Sukses)
Akan tetapi, menurut Hasto, semboyan atau tagline hanya pengingat partai politik untuk memegang komitmennya. Sebab, semboyan atau tagline merupakan komitmen yang dijanjikan partai politik kepada rakyat.
Bagi Hasto, korupsi bukanlah masalah satu partai saja, namun juga masalah semua partai, masalah bangsa. Dia menilai, korupsi bisa dilakukan oleh siapa saja, di pemerintahan, maupun di luar pemerintahan.
"Korupsi ini kan digerakkan oleh sebuah nafsu, menyalahgunakan kekuasaan dengan motif kepentingan pribadi berupa uang. Itulah yang harus kita perangi bersama," kata dia.
"Yang kami ingatkan adalah mari kita bersama-sama membangun politik peradaban dengan satu kata dan perbuatan. Kita yang menjanjikan kepada rakyat, konsekuensi sangat berat jika tidak terpenuhi," ucap Hasto.
(Baca juga: PDI-P Sebut Korupsi E-KTP Tanggung Jawab Pemerintahan SBY, Ini Tanggapan Demokrat)
Seperti diketahui, hubungan Jokowi dengan partai Demokrat sedang merekah. Saling puji antara Jokowi dan Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) terjadi dalam Rakernas Demokrat belum lama ini.
Bahkan, dalam pidatonya, SBY mengatakan, Partai Demokrat sangat mungkin bersama-sama Jokowi pada Pemilu 2019 mendatang.