Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

NU dan Muhamadiyah Yakin Indonesia Tak Bubar pada 2030

Kompas.com - 23/03/2018, 19:56 WIB
Yoga Sukmana,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pimpinan dua organisasi Islam terbesar di Indonesia, Nahdlatul Ulama dan Muhammadiyah, bertemu di Kantor Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), Jakarta Pusat, Jumat (23/3/2018).

Banyak hal yang dibahas dalam pertemuan tersebut. Kedua organisasi Islam itu pun menyatakan memiliki banyak kesamaan pandangan, termasuk terkait dengan masa depan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Salah satunya mengenai optimisme mengenai Indonesia. Baik NU dan Muhammadiyah yakin eksistensi Indonesia tetap terjaga.

"Kami yakin Indonesia akan selamanya tetap ada, dengan syarat bangsa yang beriman, bertakwa, berbudaya. Insya Allah," ujar Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj saat ditanya terkait kekhawatiran Indonesia bubar pada 2030.

(Baca juga: Fadli Zon: Pernyataan Prabowo soal Indonesia Bubar pada 2030 Hanya Peringatan)

Di tempat yang sama, Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nashir juga mengungkapkan hal senada. Ia memiliki optimisme bahwa NKRI akan tetap utuh meski diterpa banyak masalah sekalipun.

Sebab, tutur dia, Indonesia sudah punya sejarah panjang perjuangan. Bangsa Indonesia juga dianggap Haedar bukanlah bangsa yang mudah menyerah kepada keadaan.

"Kami yakin bahwa ada masalah tantangan. Saya pikir bangsa kita ini sudah dilatih cukup panjang, termasuk bagaimana Bung Karno, Bung Hatta, Pak Natsir, Pak Wahid Hasyim, dan sebagainya, mewarisi nilai-nilai perjuangan," kata dia.

"Jadi generasi baru tidak boleh menyerah kepada keadaan. Jadi kami tetap punya optimisme dan menyebarkan optimisme bahwa Indonesia Insya Allah akan bertahan sampai panjang," tutur dia.

(Baca juga: Polemik Indonesia Bubar 2030 dan Ancaman Nyata Media Sosial)

Sebagai organisasi Islam terbesar di Indonesia, NU dan Muhamadiyah menyatakan testimoni mengawal dan mengokohkan konsensus para pendiri bangsa bahwa Pancasila dan NKRI adalah final.

Sebelumnya, Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto menyampaikan prediksi bahwa Indonesia akan bubar pada 2030. Pernyataan ada dalam video yang dimuat di akun Facebook resmi Partai Gerindra pada Senin (19/3/2018).

Pada kesempatan lain, Prabowo menegaskan, pernyataannya soal Indonesia tidak ada lagi tahun 2030 didasarkan pada sebuah tulisan warga negara asing.

"Jadi di luar negeri itu ada scenario writing, yang menulis itu ahli-ahli intelijen strategis. Dibuka dong, baca dong," ujar Prabowo di Hotel Millenium.

Prabowo menyampaikan, skenario tersebut merupakan peringatan untuak pemerintah agar tidak menganggap enteng persoalan yang ada. Misalnya soal kemiskinan, kesenjangan ekonomi, dan penguasaan sumber daya alam.

Apalagi, kata dia, masih banyak pihak asing yang berusaha mengganggu kedaulatan Indonesia, seperti pada masa penjajahan silam.

Kompas TV Pidato Prabowo Subianto tentang Indonesia bubar tahun 2030 ternyata berdasarkan novel yang dibacanya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Tok! Kasasi KPK Kabul, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Penetapan Prabowo di KPU: Mesra dengan Anies hingga Malu-malu Titiek Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 27 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Wakil Ketua KPK Dinilai Punya Motif Buruk Laporkan Anggota Dewas

Nasional
Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Jokowi Ungkap Kematian akibat Stroke, Jantung dan Kanker di RI Capai Ratusan Ribu Kasus Per Tahun

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com