Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Siapa yang Berhak Mengklaim Keberhasilan Pemprov Jatim? Soekarwo atau Gus Ipul?"

Kompas.com - 21/03/2018, 16:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Survei Charta Politika terkait Pilkada Jawa Timur mengungkap temuan menarik soal klaim mengklaim pencapaian Pemerintah Provinsi Jawa Timur.

Survei terhadap 1.200 responden di seluruh kota/kabupaten di Jawa Timur dan digelar 3-8 Maret 2018 menunjukkan, 74,3 persen responden cukup puas terhadap kinerja Pemerintah Provinsi Jawa Timur. Sedangkan yang kurang puas hanya 15,3 persen dan yang tidak puas hanya 1 persen saja.

Peluang itu bisa diambil Gus Ipul untuk merebut kursi Jawa Timur 1 karena Gubernur Jawa Timur Soekarwo tidak bisa maju kembali dalam Pilkada 2018. 

"Sebenarnya, kalau dengan tingkat kepuasan masyarakat atas kinerja pemerintahannya di atas 70 persen, sudah pasti menang. Tapi kan Pakde Karwo tidak bisa maju kembali," ujar Direktur Charta Politika Yunarto Widjaya dalam konferensi pers di Hotel Atlet Century Park, Jakarta, Rabu (21/3/2018).

(Baca juga: Soekarwo Pastikan Demokrat Usung Khofifah di Pilkada Jatim)

 

"Lantas, siapa yang berhak mengklaim keberhasilan itu? Soekarwo kah sebagai gubernur? Atau Gus Ipul sebagai Wakil Gubernur yang hendak maju lagi menjadi calon gubernur?" lanjut Yunarto.

Apalagi, diketahui Soekarwo tidak mengarahkan dukungan kepada Gus Ipul atau yang memiliki nama asli Syaifullah Yusuf.

Pakde Karwo, sapaan akrab Soekarwo memilih untuk mendukung lawan berat Gus Ipul, Khofifah Indar Parawansa, dalam Pilkada Jawa Timur.

Oleh sebab itu, Yunarto mengatakan, salah satu pertarungan dalam Pilkada Jawa Timur, bukan hanya pertarungan antarkandidat, namun juga pertarungan gubernur dan wakil gubernur lama, yakni Soekarwo dan Gus Ipul dalam memenangkan persepsi publik mengenai pencapaian Pemprov Jatim selama ini.

"Dari sisi pemilih, secara rasional tentu ingin melanjutkan kinerja baik. Tapi persoalannya siapa yang nantinya paling bisa mengklaim keberhasilan itu? Dan bagaimana kedua calon ini berusaha mengklaimnya? Ini yang akan menarik," ujar Yunarto.

(Baca juga: Soekarwo: Pilkada Serentak di Jatim Digelar Ala Jawa Timuran)

 

Di sisi lain, survei Charta Politika ini juga menunjukkan, elektabilitas Gus Ipul lebih tinggi dibandingkan Khofifah.

Dalam pertanyaan spesifik mengenai calon gubernur, 41,6 persen responden memilih Gus Ipul. Sementara, 33,1 persen responden memilih Khofifah. Adapun, 25,3 persen responden memilih tidak tahu/tidak menjawab.

"Pada pertanyaan spesifik berpasangan, cagub/cawagub, juga sama. Jumlah responden yang memilih Gus Ipul-Puti Guntur Soekarno sebanyak 44,8 persen dan jumlah responden yang memilih Khofifah-Emil Dardak 38,1 persen," ujar Yunarto.

Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka melalui kuesioner terstruktur. Adapun sampel dipilih secara acak (probability sampling) melalui metode penarikan sampel acak bertingkat (multistage random sampling). Margin of error survei ini mencapai 2,8 persen pada tingkat kepercayaan sebesar 95 persen.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

KPK Panggil Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Sebagai Tersangka Hari Ini

Nasional
Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com