JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo bersyukur, berkat kerja keras bersama semua pihak, kejadian luar biasa campak dan gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, sudah tuntas.
Pekan lalu, Jokowi menugaskan Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono datang ke Asmat dan memantau perkembangan terakhir di sana.
"Demi tidak berulangnya kejadian luar biasa ini, masyarakat Asmat membutuhkan infrastruktur dasar, seperti air, sanitasi, pengolahan sampah, sarana transportasi, jembatan, dan rumah untuk menetap," tulis Jokowi di akun Facebook resminya, Rabu (21/3/2018).
"Terutama air bersih karena Asmat adalah daerah rawa sehingga air perlu diolah agar layak dikonsumsi," tambah Jokowi.
Jokowi mengatakan, saat ini sudah ada satu embung penampungan air berkapasitas 1.000 ton di Asmat. Ke depannya, pemerintah akan menambah sembilan embung lagi dengan kapasitas lebih besar.
"Begitu juga sumur bor yang saat ini sudah ada satu sumur, akan ditambah lima sumur bor kedalaman 150-200 meter dengan anggaran Rp 6 miliar," kata Kepala Negara.
(Baca juga: Pemerintah Janji Tak Akan Tinggalkan Asmat Setelah KLB Campak Selesai)
Layanan air minum perpipaan di Kota Agats berkapasitas 10 liter per detik yang sudah ada dan melayani 230 sambungan rumah pada 2018 juga akan direhabilitasi agar lebih optimal dengan anggaran Rp 5 miliar.
Layanan ini juga akan dibangun di Distrik Atsy dan Sawaerma serta 24 sistem penyediaan air minum berkapasitas 1 liter per detik di sejumlah lokasi dengan anggaran sampai Rp 39,7 miliar.
"Agar warga Asmat lebih tenang hidup menetap, sejak tahun 2016 pemerintah membangun 114 rumah khusus di Kampung Amanamkai dan Kampung Syuru, Distrik Agats," ujar Jokowi.
Pada tahun ini, lanjut dia, akan kembali dibangun 100 rumah khusus di empat kampung, yakni Kampung Priend Distrik Fayid, Kampung Ass dan Kampung Atat di Distrik Pulau Tiga, serta Kampung Warkai Distrik Betsbamu.
"Adapun rumah yang tidak layak huni akan diperbaiki dengan program 1.000 rumah swadaya," kata mantan Gubernur DKI Jakarta ini.
Lokasi antarkampung yang terpisahkan oleh sungai, lanjut Jokowi, akan dihubungkan dengan empat jembatan gantung yang akan dibangun dengan anggaran Rp 46 miliar di Kampung Baru Syuru Distrik Agats (panjang 72 meter), Kampung Yerfum Distrik Der Koumor (84 meter), Kampung Hainam Distrik Pantai Kasuari (120 meter), dan Sawaerma (150 meter).
Jalan panggung dari kayu yang sudah lapuk juga akan diperbaiki dengan jalan beton dengan teknologi pracetak sepanjang sekitar 15 km dengan lebar rata-rata 4 meter.