Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jusuf Kalla: Yang Menentukan Menteri Bukan Golkar, tapi Presiden...

Kompas.com - 20/03/2018, 20:27 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menyoroti isu Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto yang mengiming-imingi Mahyudin dengan kursi menteri jika bersedia meletakkan jabatannya sebagai Wakil Ketua MPR RI.

Kalla menegaskan, jabatan menteri itu bukan ditentukan oleh ketua umum partai politik, melainkan kewenangan seorang presiden.

"Masalahnya yang menentukan (siapa yang mendapatkan jabatan menteri) itu bukan Golkar, tetapi ya Presiden," ujar Kalla di kantornya, Jalan Medan Merdeka Utara, Jakarta Pusat, Selasa (20/3/2018) sore.

Baca juga : Airlangga Bantah Iming-Imingi Mahyudin Kursi Menteri

Ia juga mempertanyakan soal munculnya isu iming-iming kursi menteri untuk Mahyudin itu. Pasalnya, tidak jelas apakah kursi menteri yang dimaksud adalah untuk sisa periode Presiden Jokowi atau dipersiapkan untuk periode kedua.

"Itu kapan? Hehehe," kata Kalla.

Soal Mahyudin yang tidak bersedia meletakkan jabatannya sebagai Wakil Ketua MPR RI, Kalla enggan berkomentar.

"Itu urusan pengurus Golkar. Saya belum tahu detailnya macam mana. Karena itu tidak bisa (memberi komentar)," lanjut dia.

Diberitakan, isu iming-iming kursi menteri itu pertama kali diungkapkan Mahyudin sendiri. Kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2018) kemarin, Mahyudin mengaku, pernah diminta melepaskan jabatan sebagai Wakil Ketua MPR oleh Airlangga disertai iming-iming kursi menteri jika Mahyudin bersedia melepaskan jabatannya itu.

Saat permintaan itu dilayangkan, Mahyudin pun belum mengatakan setuju.

Baca juga : Saat Titiek Soeharto dan Mahyudin Berjalan Berdampingan di Tengah Perebutan Kursi Pimpinan MPR

"Dia (Airlangga) bilang cuma rotasi. Penyegaran. Supaya Pak Mahyudin banyak jabatan, jadi kalau nanti yang akan datang mau dipromosikan ke menteri gampang. Kan omong kosong aja yang begitu," kata Mahyudin.

Mahyudin tidak mengetahui dasar alasan mengapa dirinya harus melepaskan jabatannya di MPR RI. Di sisi lain, ia sempat mendengar rumor bahwa Airlangga sempat melobi Siti Hediati Hariyadi atau Titiek Soeharto untuk tidak maju sebagai calon ketua umum Partai Golkar dalam Munaslub, beberapa waktu lalu.

Sebagai gantinya, Airlangga menjanjikan kursi pimpinan MPR RI kepada salah satu Presiden kedua RI Soeharto tersebut.

Airlangga sendiri membantah pernyataan Mahyudin itu. "Belum ada pembahasan (soal menteri)," ujarnya di Kantor DPP Golkar, Kemanggisan, Jakarta Barat, Selasa siang.

Menurut dia, pergantian Wakil Ketua MPR yang dilakukan oleh Golkar merupakan hal yang biasa.

Kompas TV Partai Golkar mengumumkan sejumlah nama bakal calon gubernur dan wakil gubernur yang mereka usung.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com