Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wapres: Pemerintah Sudah Usahakan Banyak Hal untuk Bebaskan Misrin

Kompas.com - 20/03/2018, 18:32 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Presiden Jusuf Kalla menegaskan, Pemerintah Indonesia sudah berupaya keras membela tenaga kerja Indonesia bernama Muhammad Zaini Misrin yang terjerat kasus pembunuhan di Arab Saudi.

Namun, hukum Arab Saudi tak memberikan celah terhadap upaya tersebut. Kemudian, Misrin tetap dieksekusi mati, tanpa notifikasi ke Pemerintah Indonesia.

"Pemerintah sudah mengusahakan banyak hal. Puluhan pertemuan diadakan membahas ini. Tapi karena dia (terjerat kasus) pembunuhan, enggak bisa," ujar Kalla saat dijumpai di Kantor Wakil Presiden, Jakarta, Selasa (20/3/2018).

"Di sana, pembunuh hanya bisa (bebas) jika dimaafkan oleh keluarga. Kalau keluarga enggak mau memaafkannya, ya enggak bisa. Itu mungkin tidak kita pahami, tapi itulah hukum di sana," kata Kalla.

(Baca juga: Pesan Terakhir Zaini, TKI yang Dieksekusi Mati di Arab Saudi)

Pemerintah Arab Saudi, lanjut Kalla, sempat mempertimbangkan membayar diyat atausanksi denda untuk diberikan kepada keluarga korban. Artinya, Misrin diharapkan dapat bebas dari tuduhan asalkan membayar uang dalam jumlah tertentu kepada keluarga korban.

"Dalam kasus ini, (keluarga) tidak mau. Mungkin (korban) dari keluarga berada. Jadi (uang) tidak menjadi persoalan. Mungkin mereka sudah marah bapaknya terbunuh," ujar Kalla.

Kalla pun memastikan, upaya Pemerintah Indonesia membela warga negaranya yang berhadapan dengan hukum di Arab Saudi tidak akan kendur.

(Baca juga: Indonesia Sayangkan Eksekusi Mati TKI di Arab Saudi Tanpa Notifikasi)

Mulai dari level diplomat hingga kepala negara, lanjut Kalla, pasti akan terus melobi Arab Saudi untuk membebaskan warga negara Indonesia yang berhadapan dengan hukum.

"Langkah pemerintah tetap membelanya. Seperti yang tadi saya katakan, kedutaan kita atau lembaga di sana, itu membela, termasuk Presiden berbicara dengan Raja Salman. Jadi sudah cukup tinggi (diplomasinya)," ujar Kalla.

Misrin dituduh membunuh majikannya di Kota Mekkah pada 2004 silam. Presiden Jokowi sempat meminta bantuan Raja Salman untuk meninjau kembali kasus pidana yang menjerat WNI tersebut.

Namun, akhirnya segala upaya diplomasi gagal, setelah pada Minggu (18/3/2018) lalu, otoritas Arab Saudi mengeksekusi mati Misrin.

Kompas TV Seorang TKI asal Bangkalan, Jawa Timur dihukum pancung di Arab Saudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Di Hannover Messe 2024, Pertamina Patra Niaga Paparkan Upaya Pemerataan Energi Indonesia

Nasional
Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Ucapkan Selamat ke Prabowo-Gibran, Sudirman Said: Tim yang Kalah Harus Hormati Putusan MK

Nasional
Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Cuti, AHY Akan Hadiri Penetapan Prabowo-Gibran di KPU

Nasional
Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Persiapkan Leaders’ Retreat, Menlu Singapura Temui Menko Airlangga Bahas Kerja Sama dan Isu Strategis

Nasional
Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Pesan Terakhir Pria yang Ditemukan Tewas di Kontrakan Depok, Minta Jasadnya Dikremasi

Nasional
Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Profil Mooryati Soedibyo: Mantan Wakil Ketua MPR dan Pendiri Mustika Ratu yang Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Pendiri Mustika Ratu, Mooryati Soedibyo, Meninggal Dunia di Usia 96 Tahun

Nasional
Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Sirekap Dipakai Lagi di Pilkada, KPU Siap Sempurnakan Sesuai Saran MK

Nasional
Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Bongkar Pemerasan SYL, Jaksa KPK Bakal Hadirkan Sespri Sekjen Kementan di Pengadilan

Nasional
MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

MK Minta Sirekap Dikembangkan Lembaga Mandiri, KPU Singgung Kemandirian Penyelenggara Pemilu

Nasional
Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Pelajaran Berharga Polemik Politisasi Bansos dari Sidang MK

Nasional
Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Prabowo-Gibran Akan Pidato Usai Ditetapkan KPU Hari Ini

Nasional
Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Penetapan Prabowo-Gibran Hari Ini, Ganjar: Saya Belum Dapat Undangan

Nasional
Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Prabowo-Gibran Sah Jadi Presiden dan Wapres Terpilih, Bakal Dilantik 20 Oktober 2024

Nasional
[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com