Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setya Novanto Dua Kali Bicara soal Keponakannya dan Munas Golkar

Kompas.com - 19/03/2018, 19:35 WIB
Abba Gabrillin,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com -Terdakwa dalam kasus korupsi pengadaan Kartu Tanda Penduduk berbasis elektronik (e-KTP) Setya Novanto, tercatat dua kali berbicara soal keponakannya, Irvanto Hendra Pambudi dan kegiatan-kegiatan Partai Golkar.

Salah satunya, saat Ketua DPD I Partai Golkar Nusa Tenggara Timur (NTT) Melki Laka Lena dihadirkan sebagai saksi meringankan di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi Jakarta, Senin (19/3/2018).

"Pak Melki apa ingat ada Rapimnas di Bogor dan Munas Golkar di Bali, Irvanto saat itu sebagai salah satu panitia?" ujar Setya Novanto kepada Melki.
'
Menurut Novanto, saat itu Melki mengatur akomodasi untuk peserta Munas. Sementara, Irvanto mengatur soal hotel dan penginapan.

Baca juga : Saksi Meringankan Bingung Saat Ditanya Sisi Negatif Setya Novanto

"Iya, kalau Munas di Bali memang Irvanto yang mengatur," kata Melki.

Meski demikian, Novanto tidak melanjutkan pertanyaan kepada Melki. Ia pun tidak memberikan penjelasan terkait pertanyaannya itu.

Hal yang sama pernah ditanyakan Setya Novanto saat keponakannya, Irvanto bersaksi di pengadilan.

Baca juga : Politisi Golkar: Setya Novanto Jago Lobi

"Waktu Munas di Bali, apakah Pak Irvan sebagai EO? Waktu itu mengeluh ke tempat saya bahwa sudah berkali-kali menagih pada Erwin Aksa, tapi enggak dibayar dan jumlahnya cukup besar?" Kata Novanto kepada Irvan.

Novanto juga menanyakan, apakah Irvan mengingat ada kekurangan biaya sebesar Rp 5 miliar saat Rakernas Partai Golkar di Bogor. Irvanto membenarkan adanya kekurangan uang tersebut.

Menurut Irvan, setiap kekurangan uang memang selalu dilaporkan kepada Novanto yang menjabat ketua umum partai. Namun, Novanto tidak menjelaskan maksud pertanyaan yang ia sampaikan.

Keponakan Setya Novanto, Irvanto diduga sejak awal mengikuti proses pengadaan e-KTP melalui perusahaannya yakni, PT Murakabi Sejahtera. Dia juga ikut beberapa kali dalam pertemuan di Ruko Fatmawati bersama tim penyedia barang proyek e-KTP.

Selain itu, menurut KPK, Irvanto diduga mengetahui adanya permintaan fee sebesar 5 persen untuk mempermudah pengurusan anggaran e-KTP. Kemudian, Irvanto diduga menerima total 3,5 juta dollar AS yang diperuntukan kepada Novanto. 

Kompas TV Jaksa penuntut umum KPK menghadirkan 5 ahli di muka sidang untuk melakukan uji psikologi forensik atas rekaman suara pembicaraan Setya Novanto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com