JAKARTA, KOMPAS.com - Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Nico Afinta mengatakan, komplotan pembobol uang nasabah BRI dan bank-bank lainnya beraksi dengan cepat untuk melakukan skimming atau tindakan pengkloningan data nasabah.
Mereka hanya membutuhkan waktu 5-10 menit untuk memasang skimmer tersebut pada mesin anjungan tunai mandiri (ATM). Pelaku biasanya memasang skimmer di mesin ATM di lokasi yang sepi dan minim penjagaan.
"Salah satu indikatornya memang tempatnya sepi, lalu yang kedua tempat itu satpam atau sekuritinya hanya satu orang," kata Nico di Mapolda Metro Jaya, Sabtu (17/3/2018)..
Menurut Nico, skimmer yang digunakan para pelaku dibeli dari Eropa Timur. Perangkat lunak atau software yang mereka gunakan pun dikirim dari luar negeri. Polisi masih mengembangkan penyidik untuk mengungkap penyuplai software tersebut.
Baca juga : Pakar IT Sebut Tabungan Nasabah BRI Dibobol dengan Skimming
"Untuk softwarenya sendiri, mereka ada kelompok lagi. Kami masih dalami bekerja sama dengan pihak kedutaan dan interpol," ucap Nico.
Adapun polisi telah menangkap lima tersangka yang membobol uang nasabah sejumlah bank di Indonesia dan luar negeri dengan metode skimming.
Mereka adalah Caitanovici Andrean Stepan, Raul Kalai, Ionel Robert Lupu, Ferenc Hugyec, dan Milah Karmilah.
Baca juga : Tak Perlu Panik, Ini 4 Tips Transaksi Aman dari BRI
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.