JAKARTA, KOMPAS.com - Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Bambang Soesatyo berharap, kerja sama bilateral antara Indonesia-Kazakhstan bisa terus ditingkatkan.
Hal itu disampaikannya saat menerima delegasi parlemen Kazakhstan yang berkunjung ke DPR.
Bambang juga ingin memainkan fungsi legislasi DPR untuk membantu Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Kazakhstan untuk meningkatkan investasi di masing-masing negara.
"Nilai perdagangan Indonesia - Kazakhstan pada tahun 2017 mencapai 52,92 juta dollar AS, meningkat dari tahun 2016 yang hanya 22,12 juta dollar AS," kata Bambang di Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (13/3/2018).
Baca juga: Jokowi Diundang Pidato di Kazakhstan sebagai Pemimpin Negara Mayoritas Muslim
Bambang menyebutkan, selama 25 tahun hubungan diplomatik Indonesia-Kazakhstan, hubungan kedua negara berlangsung baik.
Ia mengatakan, tidak ada masalah politik maupun gangguan lainnya. Kedua negara juga sudah membentuk Komisi Bersama Kerja Sama Ekonomi dan Forum Konsultasi Bilateral
"Hubungan baik ini merupakan modal penting dalam meningkatkan kerja sama kedua negara," uja Bambang.
Bambang meminta kerja sama Kazakhstan dalam Forum Parlemen Dunia periode berikutnya untuk membahas perkembangan SGDs.
Ia berharap, Kazakhstan bisa memberikan solusi terbaik mengurangi kemiskinan, kesenjangan dan ketidakadilan, serta menghadapi perubahan iklim dalam kerangka pembangunan berkelanjutan.
Baca juga : Jusuf Kalla Akan Hadiri KTT OKI 2017 di Kazakhstan
Pada kesempatan ini, Bambang juga menyampaikan permintaan khusus agar Ketua Parlemen Kazakhstan Kassym Jomart Tokayev memberikan kemudahan bagi Indonesia mengekspor beberapa produk unggulan yang sudah masuk ke Kazakhstan, antara lain minyak kelapa (kopra), minyak sayur, produk kecantikan kulit, dan lem.
Tokayev menyambut baik tawaran tersebut. Ia menjelaskan, Kazakhstan saat ini aktif terlibat dalam One Belt One Road yang digagas China. Dengan demikian, mereka mempunyai akses kerja sama ke pelabuhan di China.
"Kami menilai Indonesia merupakan key partner dalam mengembangkan hubungan Kazakhstan ke berbagai negara lain di Asia Tenggara. Kami harap melalui akses pelabuhan di China, bisa mempermudah akses laju barang Indonesia-Kazakhstan," ujar Bambang.
Tokayev berharap agar kemudahan akses pelabuhan di China bisa meningkatkan kerja sama perdagangan kedua negara.