Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bertemu 21 Dubes Uni Eropa, Moeldoko Contohkan Pilkada DKI sebagai Kedewasaan Berpolitik

Kompas.com - 12/03/2018, 23:41 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden Moeldoko menerima 21 duta besar negara Uni Eropa di Ruang Rapat Utama Gedung Bina Graha, Kompleks Istana Presiden Jakarta, Senin (12/3/2018).

Di depan para dubes, Moeldoko menegaskan komitmen pemerintah dalam menjaga stabilitas keamanan dalam negeri demi kemajuan ekonomi nasional.

"Itu (jaminan terhadap keamanan) sudah saya lakukan sejak masih menjabat sebagai Panglima TNI. Kini, sebagai Kepala Staf Presiden, saya memiliki akses yang semakin luas untuk bisa menjamin stabilitas ekonomi dan politik," ujar Moeldoko sebagaimana dikutip dari siaran pers resmi KSP.

Baca juga : JK Ingatkan Anies Punya Utang Saat Maju Pilkada DKI

Di sisi lain, Moeldoko menjelaskan, masyarakat Indonesia semakin dewasa dalam berpolitik. 

Ia mencontohkan dinamika pasca-Pilkada DKI Jakarta 2017.

"Kedewasaan politik rakyat di Indonesia bisa dilihat dalam pelaksanaan Pilkada DKI lalu. Setelah pemilihan gubernur yang sangat gegap gempita, very noisy, semua pihak akhirnya bisa menerima hasilnya," ujar Moeldoko.

Pemerintah juga sedang berupaya menghilangkan citra negatif tentang pilkada atau pilpres, yakni dengan menggunakan istilah 'tahun pesta demokrasi' daripada 'tahun politik' untuk Pilkada 2018 dan Pemilu 2019 .

Istilah baru itu digunakan agar pemilihan langsung tidak terkesan menakutkan bagi rakyat di Indonesia.

Selain itu, sejumlah lembaga internasional juga  mulai mempercayai Indonesia sebagai negara yang ramah investasi.

Baca juga : Polarisasi di Pilkada DKI Dinilai Tak Akan Terulang di Pilkada Serentak

Oleh sebab itu, Moeldoko mengajak para dubes Uni Eropa untuk lebih optimistis lagi berinvestasi di Indonesia.

Orientasinya, untuk mengurangi angka kemiskinan, menekan ketimpangan ekonomi, dan meningkatkan ekonomi skala nasional.

"Presiden Jokowi meletakkan azas/ prinsip keadilan sebagai yang nomor satu dalam paradigma pembangunan. Kalau kita lihat peta, saat ini arah pembangunan bergeser dari semula bertumpu di Jawa, Sumatera, dan Kalimantan, ke arah timur," ujar Moeldoko.

Selain soal rencana peningkatan investasi Uni Eropa di Indonesia, Moeldoko beserta para dubes juga membicarakan hal lain, antara lain prosedur izin tenaga kerja bagi tenaga kerja asing, membangun sumber daya manusia berkualitas, revitalisasi pendidikan, masalah hak asasi manusia hingga Rancangan KUHP yang masih dibahas di DPR RI.

Dubes yang hadir dalam pertemuan itu, antara lain Duta Besar Uni Eropa untuk Indonesia Vincent Guerend, Duta Besar Kroasia Drazen Margeta, Duta Besar Rumania Valerica Epure, Duta Besar Irlandia Kyle Michael O'Sullivan, Duta Besar Swedia Johanna Brismar Skoog, Duta Besar Belgia Patrick Hermann, Duta Besar Belanda Rob Swartbol, Duta Besar Inggris Moazzam Malik dan Duta Besar Hungaria Judit Pach.

Selain itu, hadir pula Duta Besar Yunani Georgios Dogoritis, Duta Besar Republik Ceko Ivan Hotek, Duta Besar Italia Vittorio Sandalli, Duta Besar Austria Helene Steinhäusl, Duta Besar Jerman Michael Freiherr von Ungern? Sternberg, Duta Besar Perancis Jean?Charles Berthonnet, Duta Besar Portugal Rui Fernando Sucena do Carmo, Duta Besar Spanyol José María Matres Manso, Duta Besar Denmark Rasmus Abildgaard Krsitensen dan dan Kuasa Usaha Kedubes Polandia di Jakarta Igor Kaczmarczyk.

Kompas TV Presiden Joko Widodo hari ini (3/3) mengunjungi pameran Jakarta Sneakers Day di pusat perbelanjaan di Jakarta Selatan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Pertamina dan Polri Jalin Kerja Sama dalam Publikasi untuk Edukasi Masyarakat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com