Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kecelakaan Lagi di Tanjakan Emen, Polri Harap Jadi Momentum Pembenahan

Kompas.com - 12/03/2018, 17:28 WIB
Dylan Aprialdo Rachman,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com — Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigjen (Pol) Mohammad Iqbal menegaskan bahwa Polri mendorong agar seluruh pemangku kepentingan bisa mengurangi angka kecelakaan lalu lintas.

Hal itu disampaikan Iqbal menanggapi kecelakaan yang kembali terjadi di Tanjakan Emen, Kabupaten Subang, Jawa Barat, Senin (12/3/2018) sekitar pukul 12.00 WIB tadi siang.

"Ini wake up call bagi seluruh stakeholders agar tidak terjadi lagi kecelakaan," ujar Iqbal di Mabes Polri, Jakarta, Senin (12/3/2018).

Iqbal mengungkapkan bahwa kecelakaan lalu lintas terjadi karena didahului oleh pelanggaran lalu lintas. Pelanggaran itu baik dari sisi kecepatan; volume beban kendaraan; atau peralatan teknis dari kendaraan yang tidak terpenuhi, seperti rem, ban, dan lampu kendaraan.

"Atau faktor manusianya, atau faktor sarana prasarana jalan. Ketika ini terjadi terus, ini akan menjadi bahan evaluasi bersama mendorong semua stakeholders melakukan pembenahan yang serius dengan hal ini," ujar Iqbal.

(Baca juga: Mobil Elf Terguling di Tanjakan Emen, 16 Orang Terluka)

Polri telah melengkapi beberapa instansi terkait dengan teknologi traffic bot di seluruh kabupaten, kota, dan provinsi. Teknologi ini memungkinkan instansi terkait melakukan analisis secara rutin untuk mengurangi potensi kecelakaan lalu lintas.

"Misalnya tadi, Tanjakan Emen terlalu terjal, licin, langsung dinas terkait harus eksekusi itu," kata Iqbal.

Polri juga mendorong polres dan polda setempat menelusuri secara mendalam terkait berulangnya kecelakaan lalu lintas di tempat tertentu. Hal itu agar kecelakaan lalu lintas bisa berkurang.

Iqbal juga mengimbau agar Kementerian PUPR dan Kementerian Perhubungan bisa memperbaiki atau meningkatkan kualitas sarana dan prasarana jalanan.

"Polri mendorong itu, terus juga beban daripada mobil tersebut dan faktor manusia tentu itu domain kami," ujar dia.

(Baca juga: Cerita Penanganan Korban Kecelakaan Tanjakan Emen, 12 Jam Tanpa Henti)

Menurut Iqbal, penanganan kecelakaan lalu lintas oleh instansi terkait harus berorientasi keselamatan, bukan saja mengandalkan anggaran semata. Sebab, penanganan berorientasi anggaran kerap kali menghambat upaya pencegahan terhadap potensi kecelakaan.

"Polri mendorong apabila ada kecelakaan lain di satu titik jangan budget oriented, kami mendorong semua stakeholders harus safety oriented. Harus ada terobosan dari stakrholders lain," kata dia.

Sebelumnya Kapolres Sumedang AKBP M Joni menjelaskan, kecelakaan ini melibatkan kendaraan Isuzu Elf nomor polisi E 7548 PB. Tidak ada korban dalam kecelakaan tersebut, tetapi korban mengalami luka berat sebanyak tujuh orang.

Kecelakaan ini berawal saat kendaraan jenis Elf yang membawa penumpang 15 orang tersebut datang dari arah selatan atau dari Bandung menuju arah utara Subang.

"Pada saat melintas di jalan yang menurun dan menikung ke kiri, kendaraan tersebut melaju tidak terkendali dan terguling di bahu jalan sebelah kiri atau barat," kata Joni yang dihubungi Kompas.com, Senin (12/3/2018).

Kompas TV Minibus dari arah Bandung menuju Subang ini terguling diduga akibat rem yang tidak berfungsi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Daftar 33 Pengajuan Amicus Curiae Sengketa Pilpres 2024 di MK

Nasional
Apa Gunanya 'Perang Amicus Curiae' di MK?

Apa Gunanya "Perang Amicus Curiae" di MK?

Nasional
Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Dampak Erupsi Gunung Ruang: Bandara Ditutup, Jaringan Komunikasi Lumpuh

Nasional
Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Megawati Lebih Pilih Rekonsiliasi dengan Jokowi atau Prabowo? Ini Kata PDI-P

Nasional
Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan 'Cawe-cawe' Pj Kepala Daerah

Yusril Sebut Kekalahan Prabowo di Aceh Mentahkan Dugaan "Cawe-cawe" Pj Kepala Daerah

Nasional
Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Kejagung Kembali Sita Mobil Milik Harvey Moeis, Kini Lexus dan Vellfire

Nasional
Yusril Harap 'Amicus Curiae' Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Yusril Harap "Amicus Curiae" Megawati Tak Dianggap Tekanan Politik ke MK

Nasional
Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Soal Peluang Rekonsiliasi, PDI-P: Kami Belum Bisa Menerima Perlakuan Pak Jokowi dan Keluarga

Nasional
IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

IKN Teken Kerja Sama Pembangunan Kota dengan Kota Brasilia

Nasional
Yusril Sebut 'Amicus Curiae' Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Yusril Sebut "Amicus Curiae" Megawati Harusnya Tak Pengaruhi Putusan Hakim

Nasional
ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

ICW Dorong Polda Metro Dalami Indikasi Firli Bahuri Minta Rp 50 M Ke SYL

Nasional
Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Sertijab 4 Jabatan Strategis TNI: Marsda Khairil Lubis Resmi Jabat Pangkogabwilhan II

Nasional
Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Hasto Beri Syarat Pertemuan Jokowi-Megawati, Relawan Joman: Sinisme Politik

Nasional
Menerka Nasib 'Amicus Curiae' di Tangan Hakim MK

Menerka Nasib "Amicus Curiae" di Tangan Hakim MK

Nasional
Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Sudirman Said Akui Partai Koalisi Perubahan Tak Solid Lagi

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com