JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko mengingatkan anak muda Indonesia untuk membangun sikap optimistis dan inovatif. Hal tersebut disampaikan di depan 650-an mahasiswa dari berbagai perguruan tinggi di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, dalam forum diskusi yang digelar di Auditorium DOME Universitas Mataram, Jumat (9/3/2018).
Moeldoko mengakui, setiap anak muda memiliki persoalan di sekelilingnya. Namun, hal itu justru harus dilihat bukan sebagai penghalang, melainkan peluang dan kesempatan.
"Maka berinovasilah, atau mati," ujar Moeldoko sebagaimana dikutip siaran pers resmi KSP.
Moeldoko mengatakan perubahan yang terjadi di dunia berlangsung sangat cepat. Contohnya tekonologi robot hingga kecerdasan buatan.
Baca juga : Ada 11 Inovasi Produk Digital yang Dinanti
Pemerintahan Jokowi-JK merespons perubahan dunia itu. Maka pemerintah mendorong terciptanya ekosistem yang tepat untuk menumbuhkan sikap adaptif serta responsif oleh kaum muda Indonesia terhadap perubahan yang ada.
Presiden Jokowi, lanjut Moeldoko, sangat mengapresiasi aksi-aksi dan langkah-langkah nyata yang dapat menjadi inspirasi bagi anak-anak muda lainnya dalam merespons perkembangan di era ekonomi digital.
"Dalam sistem sosial dan politik seperti sekarang ini, terbuka kesempatan bagi siapapun dan menjadi apapun," ujar Moeldoko.
Baca juga : 6 Inovasi yang Akan Mengubah Dunia Menurut Bill Gates
Acara diskusi yang digelar KSP bekerja sama dengan Universitas Mataram itu adalah bagian dari rangkaian kegiatan KSP menyambangi kampus-kampus untuk mendapatkan masukan, usulan, kritik, dan tanggapan atas berbagai program dan kebijakan pembangunan yang dilakukan oleh pemerintahan Jokowi-JK.
Sebelumnya, kegiatan serupa diselenggarakan di Yogyakarta, Bandung, Padang dan Makassar.
Hadir dalam kegiatan di Universitas Mataram itu, antara lain Gubernur Nusa Tenggara Barat TGH. Zainul Majdi, Rektor Universitas Mataram Lalu Husni, Kapolda NTB Brigjen (Pol) Drs. Firly, Komandan Pangkalan Udara Rembiga Kolonel (Pnb) Dodi Fernando. adapun penanggap dari kalangan akademisi, yakni DR. Firmansyah.