JAKARTA, KOMPAS.com — Presiden Joko Widodo tidak akan membatasi pertemuan dirinya dengan partai politik, khususnya partai politik baru. Istana sangat terbuka untuk partai politik yang ingin bertemu dengan Kepala Negara.
"Kalau mengajukan pertemuan di Istana, siapa pun saya terima. Siapa pun," ujar Presiden Jokowi di sela blusukannya di proyek mass rapid transit (MRT) Jakarta, Kamis (7/3/2018) sore.
"Istana itu untuk seluruh rakyat, seluruh masyarakat. Kalau mau bertemu, silakan," lanjut dia.
Hanya saja, meskipun sudah mengajukan permohonan pertemuan dengan Presiden, hal itu tak bisa serta merta terwujud. Karena agenda Presiden sangat padat, pertemuan akan diatur oleh Kementerian Sekretariat Negara.
Baca juga: Jubir: Presiden Sering Bertemu Ketum Parpol di Istana, Kenapa Baru Lapor Sekarang?
"Hanya saja waktunya yang atur itu adalah Kemensetneg. Tapi, kalau tidak diajukan ke Kemensetneg, ya tidak bisa ngatur waktu (pertemuannya), kan," lanjut Presiden Jokowi.
Diketahui, dari 14 partai politik yang lolos verifikasi KPU, sudah dua partai politik yang bertemu Presiden Jokowi. Dua parpol yang dimaksud adalah Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Persatuan Indonesia (Perindo).
Presiden pun mengapresiasi silaturahim yang dijalin kedua parpol tersebut. Kehadiran parpol baru semakin menambah pilihan bagi rakyat.
"Rakyat semakin memiliki pilihan-pilihan. Ya terserah kepada rakyat kepada rakyat, kepada masyarakat, yang mana yang akan dipilih," ujar Presiden.
Baca juga: Dilaporkan ke Ombudsman, Ini Komentar Istana
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.