Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolri Sebut Reserse Paling Banyak Dikomplain, Ini Komentar Kabareskrim

Kompas.com - 06/03/2018, 18:07 WIB
Ambaranie Nadia Kemala Movanita ,
Sandro Gatra

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Bareskrim Polri Komjen Ari Dono Sukmanto mengatakan, dalam penanganan perkara, reserse tidak bisa menyenangkan semua pihak. Pasti ada pihak yang puas dan tidak puas.

Pernyataan tersebut menanggapi Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian yang menyebut bidang reserse merupakan penyumbang terbesar ketidakpuasan publik terhadap Polri.

"Pelapor kalau prosesnya berjalan lancar, dia senang. Tersangka, dia tidak senang sama polisi yang menyidik," ujar Ari di Ancol, Jakarta Utara, Selasa (6/3/2018).

(Baca juga : Kapolri Anggap Bidang Reserse Penyumbang Terbesar Ketidakpercayaan Publik)

Sementara jika polisi belum dapat mengusut suatu perkara karena kurang bukti atau menemui kendala dalam penyelidikan, giliran pelapor yang tak puas.

"Otomatis reserse dianggap tidak melayani penegakan hukum. Pasti ada yang tidak suka," kata Ari.

Ari mengatakan, perasaan puas atau tidak puas manusiawi saja. Namun, proses hukum tidak bisa dilakukan hanya karena demi menyenangkan satu pihak.

Ada perkara yang mudah dibuktikan, tidak sedikit pula yang sebaliknya.

(Baca juga : Kapolri: Polri Jangan Puas di Posisi Empat Lembaga Dipercaya)

Ia menambahkan, pengusutan suatu perkara harus dilandasi penegakan hukum yang proporsional.

Namun, ia ingin reserse tak lagi dicap sebagai bidang yang membuat citra Polri menurun. Oleh karena itu, Ari memastikan penyidik akan terus memperbaiki kinerjanya.

"Seperti kita melaksanakan kegiatan pelatihan, kemudian pelayanan cepat, transparansi. Supaya masyarakat yang kita tangani paham bahwa apa yang dia kehendaki, kita hanya bisa melayani seperti yang dia rasakan," kata Ari.

Di samping itu, Ari juga berupaya menekan perilaku kekerasan dan koruptif penyidiknya agar angka ketidakpuasan tidak semakin besar.

Sebelumnya, Tito Karnavian menilai, masih ada angka ketidakpercayaan publik yang tak bisa diabaikan.

Salah satu penyumbang ketidakpercayaan publik terhadap Polri, yakni di bidang reserse.

"Bidang reserse paling banyak komplain tertinggi," ujar Tito.

Hal ini senada dengan temuan Ombudsman, di mana publik paling banyak mengeluhkan bidang reserse di kepolisian.

Oleh karena itu, Kapolri meminta jajaran reserse untuk berbenah dan mengevaluasi penyebab kinerja mereka dianggap tak memuaskan masyarakat.

"Kalau penanganan reserse baik, bisa kembalikan kepercayaan publik. Kalau tidak baik, paling menyumbang ketidakpercayaan publik yang besar," kata Tito.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

MK Ungkap Baru Kali Ini Banyak Pihak Ajukan Diri sebagai Amicus Curiae

Nasional
Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Bappilu PPP Sudah Dibubarkan, Nasib Sandiaga Ditentukan lewat Muktamar

Nasional
Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Yusril Anggap Barang Bukti Beras Prabowo-Gibran di Sidang MK Tak Buktikan Apa-apa

Nasional
Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Panglima TNI Tegaskan Operasi Teritorial Tetap Dilakukan di Papua

Nasional
TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

TNI Kembali Pakai Istilah OPM, Pengamat: Cenderung Pakai Pendekatan Operasi Militer dalam Mengatasinya

Nasional
Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Tim Hukum Ganjar-Mahfud Tetap Beri Angka Nol untuk Perolehan Suara Prabowo-Gibran

Nasional
Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Soal Bantuan Presiden, Kubu Ganjar-Mahfud: Kalau Itu Transparan, kenapa Tak Diumumkan dari Dulu?

Nasional
Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Minta MK Kabulkan Sengketa Hasil Pilpres, Kubu Anies: Kita Tidak Rela Pemimpin yang Terpilih Curang

Nasional
Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Mardiono Jajaki Pertemuan dengan Prabowo Setelah Putusan MK

Nasional
Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Mardiono Sebut Ada Ajakan Informal dari PAN dan Golkar Gabung ke Koalisi Prabowo-Gibran

Nasional
Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Jokowi Bertemu Bos Apple di Istana Besok Pagi, Akan Bahas Investasi

Nasional
Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Otto Hasibuan Sebut Kubu Anies dan Ganjar Tak Mau Tahu dengan Hukum Acara MK

Nasional
Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Sekjen PDI-P Ungkap Bupati Banyuwangi Diintimidasi, Diperiksa Polisi 6 Jam

Nasional
Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Menteri ESDM Jelaskan Dampak Konflik Iran-Israel ke Harga BBM, Bisa Naik Luar Biasa

Nasional
Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Jawab PAN, Mardiono Bilang PPP Sudah Akui Kemenangan Prabowo-Gibran

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com