Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Kalau Bukan Tahun Politik, PSI ke Istana Tak Ada yang Peduli"

Kompas.com - 06/03/2018, 09:57 WIB
Ihsanuddin,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Koordinator Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Sebastian Salang menilai kunjungan Partai Solidaritas Indonesia (PSI) menemui Presiden Joko Widodo di Istana Kepresidenan merupakan sebuah hal yang biasa.

"Menurut saya itu pertemuan biasa saja. Kunjungan parpol, ormas dan organisasi kemahasiswaan ke Istana itu biasa saja dan seperti biasa kepala negara menyambut kunjungan itu," kata Sebastian dalam keterangan tertulis, Selasa (6/5/2018).

"Sehingga itu sebenarnya biasa saja tidak perlu ditanggapi berlebihan," ujar dia.

Sebastian justru menilai aneh berbagai pihak yang bereaksi berlebihan menanggapi pertemuan itu. Ia mencurigai hal tersebut ada kaitannya dengan Pemilu 2019 yang sebentar lagi akan digelar.

"Kalau bukan di tahun politik maka kunjungan ini tidak akan ada yang peduli. Kebetulan juga presidennya sekarang maju lagi pada Pilpres 2019 sehingga sekecil apa pun yang dilakukan akan diungkit lawan politiknya," kata Sebastian.

PSI sebagai partai baru yang digagas anak-anak muda, kata dia, sangat mungkin dianggap saingan oleh para partai lama. Sebab, PSI berpotensi meraup dukungan kalangan milenial.

"Partai lain juga lirik pemilih yang sama sehingga jadilah ini ramai diperbincangkan," kata dia.

(Baca juga: Pertemuan Jokowi-PSI Dilaporkan, Puan Heran, "Di Mana Maladministrasinya?")

Soal PSI yang terus terang menyatakan ada pembicaraan terkait pemenangan Pilpres 2019 saat bertemu Jokowi, Sebastian menilai memang terdapat pro dan kontra. Ada yang menyebut PSI "ember" karena hasil pertemuan jujur diungkap ke publik.

"Tapi ada juga yang bilang ini justru bagus, corak anak muda yang polos bicara apa adanya tak perlu ada yang disembunyikan. Karena inilah zaman now, era keterbukaan," kata Sebastian.

Di sela-sela agenda kerjanya pada Kamis (1/3/2018) sore, Presiden menerima pengurus Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Istana. Para pengurus PSI, yakni Ketua Umum Grace Natalie, Sekjen Raja Juli Antoni dan Ketua DPP Tsamara Amany tiba di Istana pukul 15.00 WIB.

Pertemuan berlangsung tertutup selama sekitar 90 menit. PSI pun mengakui, pertemuan tersebut membicarakan pemilihan legislatif hingga pemilihan presiden 2019. Salah satu strategi pemenangan yang dibahas adalah kampanye lewat media sosial.

"Kami tadi juga presentasi keberhasilan kami di medsos dan Pak Jokowi senang dengan hal itu. Karena Pak Jokowi sadar milenial presentasinya pada 2019 sangat besar," kata Tsamara.

Pernyataan Tsamara tersebut pun langsung dipermasalahkan oleh sejumlah pihak. Bahkan, Advokat Cinta Tanah Air melaporkan pertemuan Jokowi dan PSI ke Ombudsman.

Kompas TV Advokat Cinta Tanah Air resmi melaporkan pertemuan Presiden Jokowi dan Partai Solidaritas Indonesia ke Ombudsman.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 22 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

TNI Tembak 2 Anggota OPM yang Serang Pos Prajurit di Paro Nduga, tapi Berhasil Melarikan Diri

Nasional
Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Sebut Jaksa TI Tak Punya Mercy, KPK: Foto di Rumah Tetangga

Nasional
Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Kasus Korupsi Timah, Kejagung Dalami Kepemilikan Jet Pribadi Harvey Moeis

Nasional
Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Prabowo Minta Pendukung Tak Gelar Aksi saat MK Bacakan Putusan Sengketa Pilpres 2024

Nasional
Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Demokrat Sampaikan Kriteria Kadernya yang Bakal Masuk Kabinet Mendatang

Nasional
Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited  Capai Rp 17,43 Miliar

Antam Fokus Eksplorasi 3 Komoditas, Pengeluaran Preliminary Unaudited Capai Rp 17,43 Miliar

Nasional
KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

KPK Akan Panggil Kembali Gus Muhdlor sebagai Tersangka Pekan Depan

Nasional
Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Gibran Dikabarkan Ada di Jakarta Hari Ini, TKN: Agenda Pribadi

Nasional
Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Unjuk Rasa di Patung Kuda Diwarnai Lempar Batu, TKN Minta Pendukung Patuhi Imbauan Prabowo

Nasional
Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Pemerintahan Baru Indonesia dan Harapan Perdamaian Rusia-Ukraina

Nasional
Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Prabowo Terima Kunjungan Eks PM Inggris Tony Blair di Kemenhan, Ini yang Dibahas

Nasional
KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

KPK Sebut Surat Sakit Gus Muhdlor Ganjil: Agak Lain Suratnya, Sembuhnya Kapan Kita Enggak Tahu

Nasional
Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Panglima AL Malaysia Datang ke Indonesia, Akan Ikut Memperingati 3 Tahun KRI Nanggala

Nasional
Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Beralasan Sakit, Gus Muhdlor Tak Penuhi Panggilan KPK

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com