Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BNPB: Indonesia Belum Punya Standar Mitigasi Bencana seperti Jepang

Kompas.com - 05/03/2018, 19:50 WIB
Moh. Nadlir,
Diamanty Meiliana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Indonesia saat ini disebut belum memiliki standar mitigasi bencana layaknya di Jepang, Australia atau Amerika Serikat.

Padahal, bencana seperti gempa tektonik, erupsi gunung api, longsor hingga angin puting beliung sering terjadi di dalam negeri.

Hal itu diungkapkan Deputi Bidang Pencegahan dan Kesiapsiagaan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Bernardus Wisnu Widjaja dalam diskusi di kantor Kementerian Komunikasi dan Informatika, Jakarta, Senin (5/3/2018).

"Sistem peringatan dini hingga budaya mitigasi belum menjangkau seluruh elemen masyarakat bahkan di lingkungan aparat pemerintahan sendiri," kata Wisnu.

Akibatnya, jumlah korban jiwa dan material dalam beberapa kasus bencana yang terjadi di tanah air masih cukup tinggi.

Selama Januari-Februari 2018 saja terjadi 513 kali bencana. Dari 513 kali bencana itu, 182 kejadian adalah puting beliung, 157 banjir, 137 longsor, 15 kebakaran hutan dan lahan.

Lalu 10 banjir dan longsor, 7 gelombang pasang dan abrasi, 3 gempa bumi merusak dan 2 kali erupsi gunung api.

(Baca juga: Mitigasi Bencana Tsunami dan Gempa Perlu Menyesuaikan Konteks Wilayah)

Dampak yang timbul akibat bencana tersebut, 72 orang meninggal dunia dan hilang, 116 orang luka-luka dan lebih dari 393 ribu mengungsi.

Tak hanya itu, sebanyak 12.104 rumah rusak meliputi 1.566 rusak berat, 3.141 rumah rusak sedang dan 7.397 rusak ringan, 127 unit fasilitas pendidikan rusak, 123 fasilitas ibadah dan 13 fasilitas kesehatan.

"Kerusakan dan kerugiannya mencapai puluhan triliun rupiah. Bayangkan baru tingkat kerusakan dan korban jiwa selama dua bulan," kata Wisnu.

Semua pihak pun diminta berupaya semaksimal mungkin untuk mengurangi resiko bencana, demi mencegah kemerosotan ekonomi negara.

"Ada kerugian yang luar biasa gara-gara bencana, kalau ini kita biarkan pembangunan akan terganggu. Harusnya penanganan bencana itu dianggap sebagai investasi," ujar dia.

"Ini enggak boleh terjadi, kita harus segenap upaya mengurangi itu. Kita coba turunkan resiko, 136 kota di Indonesia pusat pertumbuhan, itu tempat devisa. Kita harus lindungi dari bencana," sambungnya.

Kompas TV Pascagempa yang terjadi di Tasikmalaya, Pemprov Jawa Barat telah melakukan mitigasi bencana.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Jokowi Teken Keppres, Tunjuk Bahlil Jadi Ketua Satgas Percepatan Swasembada Gula

Nasional
Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Anak Buah SYL Disebut Temui Ahmad Ali saat Penyelidikan Kasus Kementan di KPK

Nasional
Halalbihalal Merawat Negeri

Halalbihalal Merawat Negeri

Nasional
Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Tak Ada Tim Transisi pada Pergantian Pemerintahan dari Jokowi ke Prabowo

Nasional
Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Kasasi KPK Dikabulkan, Eltinus Omaleng Dihukum 2 Tahun Penjara

Nasional
Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Penetapan Presiden di KPU: Prabowo Mesra dengan Anies, Titiek Malu-malu Jadi Ibu Negara

Nasional
Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Gibran Bertemu Ma'ruf Amin, Saat Wapres Termuda Sowan ke yang Paling Tua

Nasional
Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Anies Dinilai Masih Berpeluang Maju Pilkada Jakarta, Mungkin Diusung Nasdem dan PKB

Nasional
Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Petuah Jokowi-Ma'ruf ke Prabowo-Gibran, Minta Langsung Kerja Usai Dilantik

Nasional
Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Kejagung Periksa 3 Saksi Terkait Kasus Korupsi Timah, Salah Satunya Pihak ESDM

Nasional
Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Tak Dukung Anies Maju Pilkada Jakarta, PKS Dinilai Ogah Jadi “Ban Serep” Lagi

Nasional
2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

2 Prajurit Tersambar Petir di Mabes TNI, 1 Meninggal Dunia

Nasional
Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Usung Perubahan Saat Pilpres, PKB-Nasdem-PKS Kini Beri Sinyal Bakal Gabung Koalisi Prabowo

Nasional
[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

[POPULER NASIONAL] Anies-Muhaimin Hadir Penetapan Presiden-Wapres Terpilih Prabowo-Gibran | Mooryati Soedibjo Tutup Usia

Nasional
Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Sejarah Hari Posyandu Nasional 29 April

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com