Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Soal Cawapres Jokowi, Maruarar Contohkan Duet SBY-Boediono

Kompas.com - 01/03/2018, 07:49 WIB
Moh. Nadlir,
Sabrina Asril

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) Maruarar Sirait meyakini ada sejumlah pertimbangan Presiden Joko Widodo dalam memilih pendampingnya di Pilpres 2019 mendatang.

"Logika saya ada empat variabel yang membuat Pak Jokowi memilih Cawapresnya," ujar Ara di Kantor Populi Center, Jakarta, Rabu (28/2/2018). 

Pertama, soal elektabilitas. Apalagi, jika tingkat keterpilihan Jokowi jelang Pilpres terus merosot dan tak aman. "Kalau Pak Jokowi elektabilitasnya tidak aman, maka (cawapres) yang meningkatkan suara tentu jadi pertimbangan. Karena dalam politik, menang itu penting," kata dia.

Kedua, soal kenyamanan. Ia menyontohkan, bagaimana Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono pada Pilpres 2009 silam memilih Boediono sebagai pendampingnya.

"Saya menghormati Pak Boediono, tetapi pertimbangan Pak SBY pada 2009 bukan elektabilitas. Pertimbangannya nyaman," ujarnya.

(Baca juga: Ada Kader PDI-P Masuk Nominasi Cawapres Jokowi, Puan Maharani?)

"Kalau elektabilitas Jokowi tinggi sekali, maka akan memilih cawapres berdasarkan kenyamanan," kata Ara.

Ketiga adalah gabungan antara elektabilitas dan kenyamanan. Terakhir, proyeksi kepemimpinan tahun 2024 yang akan datang.

"Pak Jokowi akan melihat pada 2024. Tentu pak Jokowi berkepentingan apa yang dia bangun bisa berkelanjutan. Karena pasti tidak tuntas," ungkap Ara.

"Jadi apakah Pak Jokowi memilih wakil hanya sebagai wakilnya saja, atau memilih wakil yang (bisa) menjadi presiden pada 2024," sambungnya.

Kompas TV Presiden Joko Widodo sudah mengantongi dukungan dari sejumlah partai politik untuk maju dalam pilpres mendatang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Soal Perpanjangan Kontrak Shin Tae-yong, Menpora: Prinsipnya Kami Ikuti PSSI

Nasional
Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Soal Potensi Jadi Ketum Golkar, Bahlil: Belum, Kita Lihat Saja Prosesnya

Nasional
Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Tanggal 31 Maret Memperingati Hari Apa?

Nasional
Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Bawaslu Akui Tak Proses Laporan Pelanggaran Jokowi Bagikan Bansos dan Umpatan Prabowo

Nasional
Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami 'Fine-fine' saja, tapi...

Soal Usulan 4 Menteri Dihadirkan di Sidang MK, Kubu Prabowo-Gibran: Kami "Fine-fine" saja, tapi...

Nasional
e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

e-Katalog Disempurnakan LKPP, Menpan-RB Sebut Belanja Produk Dalam Negeri Jadi Indikator RB

Nasional
Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Menteri PDI-P dan Nasdem Tak Hadiri Buka Puasa Bersama Jokowi, Menkominfo: Lagi Ada Tugas di Daerah

Nasional
MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

MK Buka Kans 4 Menteri Jokowi Dihadirkan dalam Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Kubu Ganjar-Mahfud Minta MK Hadirkan Sri Mulyani dan Risma di Sidang Sengketa Pilpres

Nasional
4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

4 Jenderal Bagikan Takjil di Jalan, Polri: Wujud Mendekatkan Diri ke Masyarakat

Nasional
Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Berkelakar, Gus Miftah: Saya Curiga Bahlil Jadi Menteri Bukan karena Prestasi, tetapi Lucu

Nasional
Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Dua Menteri PDI-P Tak Hadiri Bukber Bareng Jokowi, Azwar Anas Sebut Tak Terkait Politik

Nasional
Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Tak Cuma Demokrat, Airlangga Ungkap Banyak Kader Golkar Siap Tempati Posisi Menteri

Nasional
Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Menko Polhukam Pastikan Pengamanan Rangkaian Perayaan Paskah di Indonesia

Nasional
Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Enam Menteri Jokowi, Ketua DPR, Ketua MPR, dan Kapolri Belum Lapor LHKPN

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com