Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Survei Populi: Di Kalangan Pemilih Muslim, Jokowi Ungguli Prabowo

Kompas.com - 28/02/2018, 18:45 WIB
Moh. Nadlir,
Bayu Galih

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Hasil survei yang dilakukan Populi Center memperlihatkan bahwa Presiden Joko Widodo unggul atas Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto di kalangan pemilih Muslim, dengan latar belakang organisasi Islam.

Sebaran pemilih Jokowi di kalangan Muhamadiyah diketahui sebesar 56,4 persen, Nahdlatul Ulama (NU) sebesar 66,0 persen, dan Persatuan Islam (Persis) 61,9 persen.

Tak cuma itu, Jokowi juga unggul di kalangan pemilih Muslim yang tidak terikat dengan organisasi Islam mana pun dengan perolehan 57,1 persen.

"Masyarakat Muslim yang masuk organisasi NU adalah pendukung terbesar Jokowi," kata Peneliti Populi Center Hartanto Rosojati saat memaparkan hasil survei lembaganya di kantornya, Jakarta, Rabu (28/2/2018).

(Baca juga: Survei Populi Center: Elektabilitas Jokowi dan Prabowo Turun)

Sedangkan sebaran pemilih Prabowo di kalangan Muhammadiyah hanya 34,6 persen, NU 25,4 persen, dan Persis 28,6 persen. Angka pemilih Prabowo di luar ketiga organisasi Islam itu juga hanya 27,3 persen.

"Dari latar belakang organisasi Islam Prabowo kalah dengan Jokowi. Pendukung terbesar Prabowo datang dari kelompok Muhammadiyah," ucap Hartanto.

Survei Populi Center digelar pada 7-16 Februari lalu dengan melibatkan 1200 responden di 120 desa/kelurahan yang tersebar di 120 kecamatan dan di 34 provinsi se-Indonesia.

Survei menggunakan metode acak bertingkat atau multistage random sampling dengan margin of error sekitar 2,899 persen, pada tingkat kepercayaan 95 persen dan menggunakan pendanaan internal.

Kompas TV Sejumlah survei masih menempatkan Joko Widodo dan Prabowo Subianto sebagai nama yang memiliki elektabilitas paling tinggi jelang Pilpres 2019.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Terkini Lainnya

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

CSIS: Pemilu 2024 Hasilkan Anggota DPR Muda Paling Minim Sepanjang Sejarah Sejak 1999

Nasional
PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

PPATK Koordinasi ke Kejagung Terkait Aliran Dana Harvey Moeis di Kasus Korupsi Timah

Nasional
Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Prabowo-Titiek Soeharto Hadiri Acara Ulang Tahun Istri Wismoyo Arismunandar, Ada Wiranto-Hendropriyono

Nasional
Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Banyak Catatan, DPR Dorong Revisi UU Pemilu Awal Periode 2024-2029

Nasional
Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Pakar Ragu UU Lembaga Kepresidenan Terwujud jika Tak Ada Oposisi

Nasional
Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Istana Sebut Pertemuan Jokowi dan Prabowo-Gibran Semalam Atas Inisiatif Prabowo

Nasional
Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Presiden Jokowi Ucapkan Selamat Saat Bertemu Prabowo Semalam

Nasional
Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Jokowi Siapkan Program Unggulan Prabowo-Gibran Masuk RAPBN 2025

Nasional
CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

CSIS: Mayoritas Caleg Muda Terpilih di DPR Terindikasi Dinasti Politik

Nasional
Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Korlantas Kaji Pengamanan Lalu Lintas Jelang World Water Forum Ke-10 di Bali

Nasional
Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Jokowi Dukung Prabowo-Gibran Rangkul Semua Pihak Pasca-Pilpres

Nasional
Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Pakar Sebut Semua Lembaga Tinggi Negara Sudah Punya Undang-Undang, Hanya Presiden yang Belum

Nasional
Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Saksi Ungkap SYL Minta Kementan Bayarkan Kartu Kreditnya Rp 215 Juta

Nasional
Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Saksi Sebut Bulanan untuk Istri SYL dari Kementan Rp 25 Juta-Rp 30 Juta

Nasional
Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Tata Kelola Dana Pensiun Bukit Asam Terus Diperkuat

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com