Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pemerintah Tambah Ukuran Tempat Tidur bagi Atlet Asian Games 2018

Kompas.com - 26/02/2018, 20:21 WIB
Fabian Januarius Kuwado,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah merespons keluhan soal ukuran tempat tidur Wisma Atlet Kemayoran yang dinilai terlalu kecil bagi atlet manca negara yang akan berlaga di Asian Games 2018.

Di sela blusukannya ke Wisma Atlet Kemayoran, Senin (26/2/2018, Presiden Joko Widodo mengaku sudah membahas hal tersebut dan mendapatkan solusinya.

"Sudah ada tambahan bagaimana atlet-atlet yang tinggi seperti bola basket atau bola voli, kan kakinya panjang-panjang," ujar Jokowi.

Baca juga: Setelah Asian Games, Wisma Atlet Kemayoran Jadi Rusunawa 

"Tempat tidurnya dikasih tambahan. Jadi kan ada tempat tidur, lalu ditambah panjangnya 45 sentimeter. Lebih dari cukup, supaya pas tidur kakinya enggak nggantung-nggantung ya," lanjut dia.

Selain tempat tidur atlet, Jokowi juga memastikan hal lain yang menyangkut kenyamanan atlet selama menginap di kompleks tersebut, antara lain soal keberadaan pusat kuliner.

Presiden Jokowi telah meminta Inasgoc untuk mendirikan tenda berisi berbagai macam kuliner di salah satu pelataran Wisma Atlet Kemayoran.

Baca juga: Naik Satu Mobil, Jokowi, Anies dan Basuki Tinjau Rute Atlet Asian Games

Presiden Jokowi juga telah memastikan kepada Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan untuk urusan bus antar jemput atlet.

"Nanti di dalam mengorganisasikannya, memang orientasinya pada pelayanan kepada atlet. Misalnya bisa nanti urusan bus dimanajemeni oleh Pemprov DKI. Tinggal kita lebih detil lagi saja, jangan sampai ada yang tercecer," ujar dia.

Kompas TV Presiden Joko Widodo Hari ini (26/2) meninjau pembangunan Kompleks Wisma Atlet di Kemayoran, Jakarta Pusat.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang


Terkini Lainnya

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | 'Dissenting Opinion' Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

[POPULER NASIONAL] Para Ketum Parpol Kumpul di Rumah Mega | "Dissenting Opinion" Putusan Sengketa Pilpres Jadi Sejarah

Nasional
Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Sejarah Hari Bhakti Pemasyarakatan 27 April

Nasional
Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Tanggal 26 April 2024 Memperingati Hari Apa?

Nasional
Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Golkar Ungkap Faktor Keadilan Jadi Rumusan Prabowo Bentuk Komposisi Kabinet

Nasional
Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Soal Gugatan PDI-P ke PTUN, Pakar Angkat Contoh Kasus Mulan Jameela

Nasional
Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Prabowo: Kami Akan Komunikasi dengan Semua Unsur untuk Bangun Koalisi Kuat

Nasional
PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

PDI-P Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda, KPU: Pasca-MK Tak Ada Pengadilan Lagi

Nasional
Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Sedang di Yogyakarta, Ganjar Belum Terima Undangan Penetapan Prabowo-Gibran dari KPU

Nasional
Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Pakar Nilai Gugatan PDI-P ke PTUN Sulit Dikabulkan, Ini Alasannya

Nasional
Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Airlangga Klaim Pasar Respons Positif Putusan MK, Investor Dapat Kepastian

Nasional
PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

PDI-P Sebut Proses di PTUN Berjalan, Airlangga Ingatkan Putusan MK Final dan Mengikat

Nasional
Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Golkar Belum Mau Bahas Jatah Menteri, Airlangga: Tunggu Penetapan KPU

Nasional
Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Prabowo: Kami Berhasil di MK, Sekarang Saatnya Kita Bersatu Kembali

Nasional
Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Kepala BNPT: Waspada Perkembangan Ideologi di Bawah Permukaan

Nasional
KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

KPK Dalami 2 LHKPN yang Laporkan Kepemilikan Aset Kripto, Nilainya Miliaran Rupiah

Nasional
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com