JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, total ada 245 warga yang diungsikan ke tempat aman pasca longsor di Brebes.
"Ada 245 pengungsi yang tersebar di lima titik. Paling banyak di SMP Negeri 2 Salem sebanyak 117 jiwa," kata Sutopo di kantornya, Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Menurut Sutopo, ratusan warga tersebut diungsikan untuk mengantisipasi terjadinya musibah longsor atau banjir bandang susulan.
"Mereka diungsikan karena untuk antisipasi longsor banjir bandang susulan," kata dia.
(Baca juga: BNPB: Longsor di Brebes Bencana Alam, Bukan karena Illegal Logging)
Pemerintah kabupaten Brebes juga telah menetapkan status tanggap darurat bencana tanah longsor terhitung sejak tanggal (22/2/2018) sampai dengan (7/3/2018).
BNPB saat ini juga tengah menunggu hasil foto dan video dari drone TNI yang diterbangkan untuk pemetaan di lokasi terjadinya longsor.
"Kami masih menunggu hasil drone TNI untuk melakukan pemetaan lebih detil untuk menyiapkan langkah antisipasi selanjutnya," ucap Sutopo.
Diketahui musibah itu longsor terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/2/2018) pukul 08.45 WIB.
(Baca juga: BNPB: Tanda-tanda Longsor Brebes Sudah Ada Dua Pekan Sebelumnya)
Data sementara BNPB, musibah tersebut memakan korban meninggal dunia 7 orang, 13 orang hilang dan belasan lainnya luka-luka.
Pencarian terhadap korban hilang terus dilakukan oleh tim gabungan dan warga.
Sesuai prosedur, pencarian akan dilakukan selama 7 hari dan ditambah 7 hari lagi jika belum ditemukan.