JAKARTA, KOMPAS.com - Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, sudah ada tanda-tanda longsor di Brebes sejak dua pekan sebelumnya. Musibah itu akhirnya benar-benar terjadi di Desa Pasir Panjang, Kecamatan Salem, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, Kamis (22/2/2018).
"Dua minggu sebelum kejadian terjadi hujan deras," kata Sutopo di kantornya, Jakarta, Jumat (23/2/2018).
Tak cuma itu, tanda-tanda lainnya adalah adanya rembesan-rembesan mata air dari lereng perbukitan di Gununglio yang notabene adalah asal muasal longsor terjadi.
"Sudah ada tanda-tanda longsor sebenarnya yaitu sudah ada mata air rembesan-rembesan yang mampet di lereng yang ada di sana," kata dia.
Baca juga : BNPB Ralat Jumlah Korban Hilang di Longsor Brebes Jadi 13 Orang
Akhirnya, longsor pun terjadi pada Kamis (22/2/2018) pukul 08.45 WIB dan sementara memakan korban meninggal dunia 7 orang, 13 orang hilang, dan belasan lainnya luka-luka.
"Kemudian pada Kamis pagi 08.45 WIB, terjadi longsor menuruni gaya gravitasi sampai ke bawah," ucap Sutopo.
Baca juga: Longsor di Brebes Timbun Petani di Sawah, 11 Orang Hilang
Kurang lebih, luas longsor mencapai 16,8 hektar, dengan panjang longsoran dari mahkota longsor sampai titik terakhir sekitar 1 kilometer.
"Lebar longsor di atas yang mahkota longsor 120 meter, sementara lebar bagian bawah 240 meter dengan ketebalan 5-20 meter perkiraan 1,5 juta meter kubik," kata dia.