JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Koordinator Politik, Hukum dan Keamanan menggelar rapat koordinasi khusus dengan membahas masalah Pasifik Selatan, Jumat (23/2/2018).
Menko Polhukam Wiranto mengatakan, dalam rapat yang mengundang sejumlah kementerian dan lembaga terkait itu, pihaknya berbicara mengenai kerja sama dalam memberikan bantuan untuk negara Pasifik Selatan.
Rapat ini dikaitkan dengan lawatan Wiranto pada hari ulang tahun Republik Nauru ke-50 beberapa waktu kemarin.
Pada lawatan itu Wiranto bertemu dengan sejumlah kepala negara atau pemerintahan, yang pada intinya punya pemahaman bersama dalam membangun Pasifik Selatan.
Sejumlah negara Pasifik Selatan, lanjut Wiranto, ada yang meminta bantuan Indonesia untuk beberapa hal.
(Baca juga: Gubernur BI Raih Penghargaan Gubernur Bank Sentral Terbaik Asia Pasifik)
"Artinya Indonesia yang sudah dianggap negara berkembang yang sangat maju, diminta untuk memberikan bantuan-bantuan yang bisa diterima oleh teman-teman kita di pasifik," kata Wiranto, di kantor Kemenkopolhukam, Jakarta, Jumat siang.
Bantuan yang diminta negara Pasifik Selatan menurut dia seperti soal capacity building untuk sejumlah hal. Misalnya, soal pengalaman Indonesia dalam menyelenggarakan berbagai even-even internasional.
Termasuk soal bagaimana melatih kepolisian, bagaimana kerja sama perikanan, kerja sama perdagangan, dan kerja sama agrikultur di bidang rumput laut, dan lain sebagainnya.
"Itu semua memang perlu kita rapatkan. Makanya hari ini kita rapat agak besar mengundang kira-kira 43 KL (Kementerian Lembaga) yang terkait," ujar Wiranto.
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Luar Negeri Retno LP Marsudi mengatakan, kerja sama ini merupakan upaya Indonesia untuk menguatkan hubungan karena sudah cukup lama Indonesia tidak memperhatikan soal Pasifik Selatan.
(Baca juga: Agus Yudhoyono Undang Sejumlah Tokoh Bahas Isu Asia Pasifik)
"Ini upaya kita untuk memperkuat hubungan kita dengan negara-negara di dunia tentunya ada fokus-fokus, hari ini fokusnya ke Pasifik Selatan," ujar Retno.
Menurut Retno, dalam kerja sama ini nantinya Indonesia memberikan bantuan kepada negara Pasifik Selatan. Bantuan itu seperti yang sudah disampaikan Wiranto sebelumnya.
"Misalnya capacity building untuk masalah yang terkait dengan rumput laut, itu hampir semua negara Pasifik Selatan memerlukan," ujar Retno.
Dalam memberikan bantuan, lanjut Rento, intinya akan disesuaikan dengan permintaan negara Pasifik Selatan.
"Jadi bukan kita yang mentukan tapi mereka yang memerlukan apa, yang kemudian kalau kita memiliki kekuatan di situ, memiliki kapasitas di situ, maka dengan senang hati kita share pengalaman kita di bidang yang diminta tersebut," ujar Retno.